23 Desember 2008

3D3C

@Hollywood KC studio 5, dec 22 2008, 17.05 hrs

Film yang sangat kental dengan unsur islami ini sudah cukup bagus dan detil (gw baca sang sutradara jebolan pesantren yah, pantes aja....), berusaha memotret kehidupan nyata para santri sebuah pesantren di jogja, mulai dari santri yg suka curi-curi keluar malam, ngintipin cewek tetangga, males bangun sholat subuh, ajaran islam beraliran keras, jihad, poligami, kelakukan homoseksual, sampai terorisme... Mnrt gua, issue terakhir ini membuatnya menjadi kurang mulus... Waktu penyerbuan polisi ke pesantren, adegannya terasa aneh... Belum lagi timbul pertanyaan ke mana kiai yg mengajari aliran keras itu? Apakah dia tidak ikut ditangkap? Terlalu tanggung untuk tidak diceritakan, toh udah berdurasi 2 jam, sekalian aja 2,5 jam.
Di dalamnya juga dimasukkan unsur pro dan kontra mengenai ajaran islam, tapi sayang film ini kurang dapat menguras emosi penonton... Adegan di rumah sakit itu masih kalah dengan adegan Aming dan Zaskia dalam film Doa yg mengancam, apalagi Zaskia sampe mewek gitu, hehehehhe...

Berdasarkan judulnya 3 doa 3 cinta, terdapat 3 orang tokoh utama: Huda (Nicholas Saputra) , Rian (Yoga Pratama) dan Sahid (Yoga Bagus). Dan Dona Satelit (Dian Sastro) tidak termasuk di dalamnya, hehehehhe... Tiga santri berumur 17-18 tahun dengan visi yg berbeda-beda..
Huda, dititipkan ke pesantren sejak usia 11 thn krn ditinggal ibunya ke jakarta. Huda bertemu dengan pedangdut kampung, Dona Satelit yg mempunyai teman di jkt, dan mau membantunya mencari alamat sang ibu di jkt.
Rian, santri yg baru saja ditinggal pergi oleh ayahnya yg meninggal, dan mendapatkan "warisan" sebuah handycam. Dia pun bercita-cita untuk meneruskan bekas usaha shooting video milik sang ayah. Akhirnya handycam itu dipinjam pula oleh Huda dan Sahid dan dipergunakan untuk merekam kejadian di pesantren tsb.
Sahid, santri yg terpengaruh dgn ajaran islam aliran keras, mempunyai seorg ayah yg sakit ginjal dan sedang terbaring di rumah sakit. Mereka harus menjual sawahnya ke org amerika untuk menutupi biaya cuci darah.
Terus terang peran Dian Sastro dengan gaya mendadak dangdut-nya di film ini tidak lebih dari penyedap, pemanis, pebumbu, pe.. apa lagi yah... ga perlu seorg Dian Sastro untuk memerankannya, mungkin Titi Kamal lagi...heheheheheh... Tapi akhirnya Dian Sastro bisa membuat penonton tertawa juga melihat akting "lebai"-nya ketika direkam oleh Huda untuk keperluan kasting. Kocak abies..!
Justru akting yg menonjol adalah pemeran Sahid, Yoga Bagus...

Pertanyaan tersisa dari gua...kenapa kaset videonya kaga dikirim ke juri kasting yah sehabis merekam Dona?? Emang kaset videonya ada berapa biji??

7 dari 10 bintang

#gua bingung nyari-nyari adegan Yoga Pratama yg bisa membuat dia meraih piala citra#

just sit down and ready to be transported

@Platinum xxi, studio 3, Dec 22 2008, 14.55 hrs

Seperti film-film hollywood yang sedang trend bertemakan lingkungan hidup, Transporter 3 ini juga ikutan mengusung tema ini.
Langsung aja... Dengan gaya James Bond wanna be, mulai dari adegan kejar-kejaran mobil mewah, pakaian tuxedo, dan cara penyebutan nama : Frank... Frank Martin, film ini benar-benar kering...
Hanya adegan aksi saja yg bisa membuat gua tetep melek (untung ada bread talk..).
Sepertinya Luc Besson memang sudah kehilangan kreativitasnya dalam membuat film sehingga ia terus memperpanjang sekuel-sekuel filmnya sendiri yang dianggap "sukses".
Film terakhir Luc yang gw tonton adalah TAKEN, it's just so typical with one man show weaponless action scene, just like this one. Tidak ada adegan yg memorable selain.. mobil miring atau self rescue di sungai kali yak... Personally, gw lebih menyukai death race daripada Transporter 3.

6 out of 10

16 Desember 2008

Makhluk pucat yg jatuh cinta (TWILITE)

@Hollywood KC, studio 1, 15 dec 2008, 17.20 hrs

Well, ketika pertama kali gua liat trailernya sama sekali tidak tertarik. Gw cuman tertarik dengan vampire, yeahh.. i like horror and gory...dan perolehan box office-nya yg waooo.... Kenyataannya, emang drama abies... Dialog di ruang kelas biologi terasa aneh antara Bella (Kristen Stewart) dan Edward (Robert Pattison). Begitu pula dengan adegan di hutan pinus yg hijau terasa agak cheesy khas ABG.
Tapi.. gua suka banget dengan:
1. Cinematografinya yg menangkap scenery yg wao...
2. Adegan "Meet The Cullens"
3. Adegan baseball with thunder...

Selebihnya itu tidak ada yg istimewa dengan film ini, dan gw surprise dengan perolehan box office-nya yang mengalahkan QoS di domestik US. Film ini memang bermain di area yg sangat aman untuk rating PG-13, mungkin ini lah salah satu pendorong film ini berhasil di amrik sono.
Yang jelas, gw tidak merasa ngantuk, karena ada roti bread talk yg menemani gua.. Hehehehehe... Sementara para penonton cewek yg terkesima dengan gaya bicara dan tampang pucat si Edward... Okay that's all...

7 dari 10 bintang...

Takuttt.......Faces of Fear

@Blitzmegaplex GI, Audi 4, Dec 15 2008, 14.45 hrs

SHOW UNIT (Rako Prijanto)
Yess.. ada pesan sponsor BCA.... Gw pribadi suka banget ama film-film psikopat, jadi ini adalah segmen fave kedua setelah DARA. Thrill-nya dapet.... Meski gua agak terganggu dengan sound editing dan lighting-nya yg jelek abiezz... Btw, mayat Dony Alamsyah di ke-mana-in tuh?? Mungkin judulnya bisa diganti menjadi Peeper... Secara, kerjaan si psikopat cuman ngintip doank. Cocok buat fans MZ yg mungkin tidak akan muncul di layar kaca dan layar lebar dalam satu tahun ke depan. Lukman Sardi?? Dia lagi, dia lagi....
8 bintang dari 10

Titisan Naya (Riri Riza)
Salut buat Riri dalam mengangkat setan "Jawa" di segmen ini, karena biasanya film horor lokal cuman bermain main dengan kuntilanak dan sebangsanya. Cukup berhasil dengan setan-setan Jawanya. Tapi point-nya apa sehh..? Adegan yg terakhir itu apa maksudnya.. Engga ngehh gua!
Akting Dinna Olivia cukup bagus di sini.
6.5 dari 10

PEEPER (Ray Nayoan)
Hmm..... Segmen paling berani dengan menyorot bagian dada sang aktris... Gw cukup surprise dgn penampilan si hansip dari Suami suami takut istri sebagai tukang intip. Well, buat gua thrill-nya hampir engga ada... Cuman kalo sebagai tukang intipnya, pasti nge-thrill banget, wakakakakakkak....
5.5 dari 10

The LIST (Robby Ertanto)
Hohohoh.. wakakakakkak.... Ini segmen terlucu, engga thrill sama sekali... tapi ada sedikit twist-nya di ending-nya.. Fauzi Badilla dan Shanty terlihat agak sulit mengekspresikan mimik ketakutan, apalagi ketika Shanty kemasukan kelabang... gayanya kayak lagi horni horni gimana gitu...(upss.. sori yah mbak..).
6 dari 10

The RESCUE (Raditya Sidharta)
Sekelompok tim gegana yg bertugas mencari dan menyelamatkan sisa-sisa manusia di tengah kota yg sudah terinfeksi virus zombie, ada cowok gendut berkacamata yang ternyata seorg selebritis, salah satu tim gegana ternyata adalah anak wakil presiden, trus si Eva Celia itu sebagai apa?? Keponakannya kapten Antariksa kali yak, huehuehueu...
Adegan tembak-tembakan nya terlihat aneh. Kenapa sih zombie-nya kaga ditembak?? Malah si korban yg ditembak duluan... Plus, pelurunya bercat ijo, dan ada bunyi rentetan senjata seperti di game CS. Sepertinya sang creator demen banget maen CS.... Hidup CS!!! Eitss.. di sini cuman ada zombie, ga ada terorisnya... Hmmm.. meskipun make up buat zombie udah oke, tapi mendingan buat film tentang anak-anak CS aja dulu yah!
5 dari 10

DARA (The MO Brothers)
Okay.. gw pikir semua setuju kalo ini adalah segmen paling nge-thrillllll. Sebagai film pendek, terasa utuh. Shareefa Danish pas banget jadi Dara. Mix antara Texas Chainsaw Massacre dengan Chinese Human meat ball. Cool... Sayang ada sensornya..
Tapi.. gw agak heran kenapa si Dara hrs nge-pose dulu ketika sebelum dan sesudah membunuh, jadi kurang natural... Apalagi pas dia loncat ke meja makan, ciattttt, trus posee.... slash... and pose again... Gw pikir dia cocok banget jadi Chun Lee di Street Fighter deh! It's quite INAFFF, ups salah yah.. udah lewat, hihihihihihi....
8.5 dari 10

Kesimpulannya, yg berkesan buat gua cuman segmen pertama dan terakhir... Kalau segmen lima tidak dibuat dalam format game CS, mungkin akan lebih berkesan buat gua. Coz, i like zombies too... even i'm not gonna fall in love with them.

02 Desember 2008

A fun journey to the centre of the earth.....

@Puri XXI studio 1, Dec 1 2008, 17.30 hrs

Singkat kata, mungkin ini adalah film yg paling enjoyable dari 3 film yg gua tonton hr senin...dari segala sisi..
Meskipun visual efeknya sih terasa masih "animasi" banget... but hey.. it's fun and light...
Setidaknya alurnya tidak berantakan, gimana soal logika cerita? Hehehehhe... of course unexplainable... Gimana ada sinyal handphone di perut bumi...? Koq bisa yah ada angin di perut bumi? Gua tolerir untuk hal ini karena film ini diangkat dari buku fiksi ilmiah Jules Verne, bapaknya fiksi ilmiah, i give credits to this guy... so...beyond imagination, seperti halnya 80 days around the world.

Di akhir cerita, sepertinya Brendan Fraser meng-isyaratkan bakal ada the next journey to the Lost City, Atlantis......we'll see...

So, if you are looking for a truly amusing movie, just watch this one and bring your kids...
Hmmm.... 7 out of 10

City of emberrrrrr.......

@Puri XXI studio 8, Dec 1 2008, 14.55 hrs

Bercerita tentang ketika bumi musnah (or what??), maka para "tetua" bumi membangun sebuah bunker raksasa di bawah tanah demi kelangsungan hidup generasi selanjutnya selama 200 tahun ke depan, bernama kota EMBER, di mana penerangan kota tersebut menggunakan generator raksasa. Ember dipimpin oleh seorang Walikota yg setiap beberapa tahun diganti. Setiap walikota diberikan "amanah" berupa sebuah kotak, yg harus diteruskan ke penggantinya. Sampai akhirnya "amanah" terputus karena walikota ke-7 meninggal tiba-tiba sehingga kotak itu pun terlupakan... Padahal kotak itu berisi guide "how to escape from city of ember to the earth's surface". Dan kini setelah 200 tahun berselang, generator raksasa yg menjadi sumber penerangan kota sedang mengalami kerusakan...

Sayang sekali sebuah cerita yg seharusnya bagus, helowwww..... banyak missing script di sana-sini. Tidak diceritakan secara jelas "kemusnahan" bumi pada waktu itu, bagaimana manusia bisa hidup tanpa sinar matahari selama di bawah tanah?? Bagaimana para Tetua yakin setelah 200 tahun, permukaan bumi sudah aman untuk dapat ditinggali? Bagaimana cara penyelamatan para penduduk bawah tanah itu ke permukaan bumi mengingat di akhir film hanya ada 3 orang yg survive, sedangkan "perahu" yg tersedia sepertinya tidak cukup bila dibandingkan jumlah penghuni city of ember...? Makhluk kumbang raksasa apakah itu...? Apakah potongan kaki yg ditemukan oleh kakek-kakek itu adalah bagian dari tubuh kumbang raksasa... hmmm... too much question..

I give this movie hmmmm... pengennya sih gua kasih 5 yah... tapi kasian Uncle Tom hanks yg udah jadi produser... ya udah gw kasih 6 deh untuk setting-nya... because i like fantasy things...

Tropic Thunder... A really "thunder" plot....

@Puri XXi studio 6, Dec 1 2008, 13.00 hrs
Bercerita tentang suting sebuah film yg diangkat dari buku TROPIC THUNDER karangan veteran perang vietnam, Four Leaf (Nick Nolte). Sutingnya berjalan berantakan (yeahh... seperti film aslinya), karena para aktornya "sulit" berakting. Akhirnya sang sutradara pun mendapat ide, untuk mengirim kelima aktor utama ke hutan belantara vietnam yang sebenarnya dan membekali mereka dengan peta dan skrip:, Speedman (Ben Stiller), Lazarus (Robert Downey), Portnoy (Jack Black), Kevin ( Jay Baruchel), dan Alphacino (Brandon T Jackson)l supaya mereka benar-benar seperti berakting di medan perang.
Namun, kenyataan berbicara lain ketika para pembuat ganja di daerah tersebut menangkap Speedman, mau tidak mau keempat tentara "gadungan" lainnya membebaskan Speedman.

Okay... A "thunder" plot di sini, maksudnya plot cerita untuk setengah film pertama bener-bener nyeleneh dan ga jelas ingin menyuguhkan cerita apa kepada penonton... Agak di luar ekspetasi gua, tadinya gw pikir film ini adalah film parodi dan satir. Namun sindiran-sindiran di dalam film terlalu berantakan, dari segi alur dan dialog. Ke-nyeleneh-an itu sudah diawali dari pertama film ini dimulai dengan tiga trailer film yg dibintangi oleh tiga aktor utamanya, yang memang berprofesi sebagai aktor di film ini.
Kelucuannya (atau sindiran) memang kurang pas buat sebagian besar penonton kita, hampir tidak ada yg tertawa sepanjang film ini.
Ben Stiller dengan tampang nya yg sesekali blo'on, bisa diliat di filmnya yg lain, Jack Black.... guyonannya maksa banget krn ga ada hubungannya dengan alur cerita, he is such an annoying fat-ass character here. Matthew.. hmmm... just an average performance. Yg jelas, gw ngasih jempol untuk Downey dan Cruise...

I give 1 star its fake gory scenes,plus 1 for the F words, plus 1 star for Lance Bass and Jennifer Love Hewitt... , 1 star for Nick Nolte, and of course 2 star both for Downey and Cruise... total 6 stars out of 10.

25 November 2008

Manhunt dan Coming Soon

Second preview Nov 22, 2008

Manhunt (ROVDYR, Norway) @Blitzmegaplex GI, audi 9, 17.00 hrs

Film berdurasi yg kurang dari 80 menit ini, mempunyai cerita yg sangat simple buanget..
Di tahun 1974, 4 orang anak muda yang bepergian entah ke mana, melewati jalan sepi kemudian singgah di sebuah kedai kopi, di sana mereka bertemu dengan beberapa orang misterius dan seorang wanita yg ketakutan, kemudian si wanita itu menumpang mobil mereka. Di tengah jalan mereka berhenti karena si wanita ingin muntah, namun tiba-tiba mereka dihadang 3 orang yang akhirnya menjadi perjalanan terakhir mereka... di mana mereka menjadi makhluk buruan 3 orang itu di dalam hutan.

Dengan bermodalkan pemain yg sedikit dan lokasi syuting di hutan, tampaknya film ini bukanlah hiburan yang tepat buat sebagian orang. Tidak ada dialog dan akting yg berarti, tidak ada kejelasan mengapa para orang tersebut "gemar" memburu dan membunuh.
Tanpa panjang lebar, gua memberikan 6 bintang dari 10, untuk gory scenes-nya, nothing else... INAFFF for gory scenes...

Coming Soon (Thailand) @Blitzmegaplex GI, audi 9, 19.30 hrs

Wooofff, ternyata ini toh yg akhirnya ditayangkan oleh Blitz sebagai suprise movie..
Sepertinya kata surprise memang hanya dipergunakan untuk kerahasiaan judul film, tidak ada yg lain...
Film berdurasi 90 mnt ini bercerita tentang sebuah film horor berjudul Revengful spirit yang akan ditayangkan di bioskop thailand, ternyata memakan korban sebelum film tersebut ditayangkan secara luas. Mulai dari cast dan crew film, sampai karyawan bioskop yg hendak membajak film itu pun menghilang, dan penampakan hantu pun menghantui salah seorang karyawan bioskop yang telah menyaksikan roll film itu sampai selesai. Siapakah hantu yg berkeliaran itu? Hmm....

Surprise?? not really, it's another typical thai horror movie, with a lot of scary moments and unacceptable ending, plus also annoying audiences... kampungan amat se.... belum pernah ntn sundel bolong yah? Hehehehe..
Film yang mengambil lokasi syuting di dalam sebuah cineplex (mirip Blitz) ini, disutradarai dan ditulis oleh orang yg sama untuk film Alone dan Shutter. Buat gua, adegan horornya memang masih dapet "feel"nya, tapi segi kualitas cerita film ini masih di bawah kedua film sebelumnya. Not inafff!!! 6.5 out 10. Justru akan lebih menarik, kalau film horor di dalam film ini yg menjadi cerita utamanya!

Satu hal yg menarik, poster film Revengful Spirit di film ini mirip banget ama Tali Pocong Perawan..

Semoga kita berjumpa lagi di INAFFF tahun berikutnya! Cheers....

Hell's Ground, TimeCrimes, dan Saw V

Untuk sinopsis baca sendiri yah di www.inafff.com

First preview Nov 15, 2008

Dead Bones + Hell's Ground(Pakistan) @Blitzmegaplex GI, audi 5, 14.30 hrs

Karena udah telat 5 menitan, gua pun lari ngos-ngosan, sebelumnya singgah dulu beli breadtalk 3 roti karena udah laper. Sampe di dalam studio gelapppp banget, gua pikir penontonnya penuh, ternyata hanya terisi tidak sampai setengah.
Dead bones, sebuah film pendek yang aneh dan hanya menjual adegan bikin eneg... seperti kaki-tangan dan kepala yg dipotong, ditambah adegan tembak-tembakan ala koboi yg aneh pula, di mana kedua tokoh utamanya tidak tertembak sama sekali... .. akhirnya berasa kenyangg selama nonton film ini.... No stars for this movie... Ga jelas mau cerita apaan. Dan akhirnya rasa lapar gua pun hilang selama menonton film ini.

Hell's ground.. well sineas pakistan rupanya ga mau kalah dengan sineas hollywood sehingga membuat film serupa seperti house of wax, texas chainsaw massacre, wrong turn, sampai film zombiesss.. tentunya dgn tingkat sadisme yang lebih rendah.. Buat yg sering nonton film seperti ini tentunya bisa menebak jalan ceritanya. Sekumpulan anak muda, mau pergi ke konser rock, ngambil jalan short cut, tapi nyasar, kehabisan bensin, then you'll know the rest of the story...
Sayangnya... tidak diceritakan kenapa si pembunuh berjilbab bisa menjadi psycho.. , di tambah dengan kemunculan makhluk zombie yang ga ada hubungannya dengan si pembunuh, cuman untuk ngerame-ramein film aja. thriller dan gory scene-nya sama sekali tidak stylish, (baca : kampungan). Kesimpulannya, film ini masih di bawah film-film gory hollywood, yang terburuk sekalipun (ya iyalah....).
Di luar gambarnya yg agak jadul dan lagu2 india, gw kasih 5.5 bintang dari 10. NOT INAFFF!!!
Aneh aja ada 2 audience yg ngasih tepuk tangan ke film ini... Jarang ntn film gory ya, bapak ibu?
Dapet sekotak L.A. Lights.. makasi yah mbak...

TimeCrimes (Spain) @BLitzmegaplex GI, audi 9, 17.00 hrs

Sebenernya gua suka banget dengan ide ceritanya mengenai mesin waktu, di mana seorang pria yg terjebak ke dalam putaran waktu dan berusaha memperbaiki yg telah terjadi.. It's quite tricky and twisted, hmmm.... penasaran kan hehehehhe...
Tapi sayang, film ini "missing link" di beberapa bagian, sehingga ceritanya kurang solid dan ending yg unexplainable, too bad... NOT INAFFF!!!
6.5 of 10 stars..
Mana rokoknya , mbak...

Ada yg menarik ketika film ini berlangsung, di tengah film terdapat beberapa adegan wanita topless dan si projector man yang merasa terpanggil untuk menjalankan UU pornografi pun melakukan proses sensor sendiri. Gambar layar pun menjadi buram.... duhhh biyungggg, pusing ngeliat gambar tidak fokus gitu.... Setelah gambar menjadi "normal" kembali, terlihat secarik kertas bergerak-gerak untuk menutupi tubuh aktris yg telanjang di depan layar. Cepe dee....

Saw V (USA) @Blitzmegaplex GI, audi 9, 19.30 hrs

Tentunya ini film paling populer selain THE SPIRIT, ya iyalahhh.. fulll house gitu loh..
Sebelum film dimulai ada audience yg dikasi HP hepi dari panitia, karena membeli tiket INAFFF terbanyak Rp 1.680.000, namanya ivan adiyasa kalo ga salah... ini moderatornya milis movie buff yg udah ga jelas itu yah??? hayo ngaku dehh....

Well.. Ini adalah installment dengan gross terendah dibandingkan film sebelumnya. Mungkin orang sudah bosan dengan cinta fitri 1, 2 dan yg terakhir ke-3. Eh salah yah... hehehehe...
Adegan opening-nya sudah tidak semantap yg dulu lagi... Masih menjual trick-trick adegan pembunuhan terhadap "orang-orang yang tidak menghargai hidup" , namun kali ini bukan menjadi cerita utama. Saw V melanjutkan ending Saw IV, lebih menitik beratkan ke tokoh polisi Mark Hoffmann (Costas Mandylor), yang ternyata pernah bertemu dengan Jigsaw sebelum meninggal, sehingga dia pun 'meng-adopsi" trick-trick pembunuhan Jigsaw untuk membalas dendam kematian adiknya dan urusan kriminal lainnya.
Tidak diceritakan dari mana Hoffmann mendapatkan ide-ide seperti itu, apakah Jigsaw mewarisi banyak script pembunuhan? ataukah ide Hoffmann sendiri, masa seorang polisi mempunyai pikiran se-tricky itu? Agak maksa memang...

Kelebihan dari SAW V adalah bisa mengambil celah dari alur cerita installment sebelumnya sehingga menjadi alur cerita yang solid.. berbeda dengan film lain yang seakan memanjangkan cerita dengan menambah alur dan tokoh baru tentunya.

Ending film ini mengisyaratkan bahwa "this is not the end...it's the new life of Jigsaw..."

7 out 10 stars...

Dapet rokok lagi...

INAFFF @blitzmegaplex GI, 14-23 Nov 2008

Akhirnya.. setelah tahun lalu gua "gagal" menonton film-film di event ini (ScreamFest), tahun ini gua berhasil membeli 5 tiket berwarna kuning-panjang seharga 110rb di blitzmegaplex.
Meskipun sebenernya film yg pengen gua tonton lebih dari 5 (tentunya..hehehehehe).

Beberapa film yg diputar di event ini memang mendapat sambutan yg antusias dari para movie-freaks, seperti Takut, Saw V, dan The Spirit. The Spirit sendiri pada awalnya direncanakan untuk diputar sebagai closing movie dan karena sesuatu hal, akhirnya digantikan oleh film Let The Right One In. Dan ada dua film nasional yang diberikan free screening yaitu Fiksi dan The Shaman.

Setiap tiket berisi dua sobekan kecil bertuliskan INAFF dan NOT INAFF, di mana para penonton bisa men-vote film seusai film, plus... dapet "souvenir" kecil-kecilan dari sponsor dari cewek-cewek L.A. Lights merah.

So, next is my reviews.. my 5 INAFF movies..

04 November 2008

Maximum pain... minimum paid...

@Studio EX XXI, Nov 03 2008, 17.35 hrs

Gw setuju banget dengan istilah di atas...
Langsung aja, jangan pernah tertipu dengan trailer-nya, gw berpikir kalau film ini ada sentuhan horror di dalamnya. Ternyata...... film ini bahkan tidak mengajak penonton untuk ingin tahu adegan selanjutnya...
Penampilan Nelly Furtado yang tidak memorable... gua bahkan tidak mengenali wajahnya, hmmm.... Dengan box office yang flop bisa dikarenakan hal-hal sebagai berikut :
1. Alurnya ceritanya kurang mulus dan tidak menarik untuk disimak, namun ending yang mudah ditebak. What the heck is Mila Kunis doing there?Di awal cerita gua kirain dia mafia dari Rusia lengkap dengan bodyguard-nya, tapi koq belakangan dia beraksi sendiri dengan senapan apan tuh...
2. Tidak ada adegan aksi yang outstanding, membuat film ini seperti film kelas B dengan baku hantamnya... Dalam satu adegan di mana kamera berputar mengelilingi tokoh Mark Wahlberg. Oh my gosh, it's like Uwe Boll's movie (House of the dead), sejenak gua berpikir jangan-jangan ini filmnya juga?
3. Tanggung sekali untuk film berating PG-13, seharusnya langsung dibuat menjadi versi Restricted seperti the Punisher... Adegan aksi, kekerasan dan telanjangnya.. hmmmm.. nanggung abisss.... para orang tua pun ogah mengajak anak-anaknya untuk datang menyaksikan film ini.

5 dari 10 bintang....

It's a high school musical...

@Blitzmegaplex, audi 1, Nov 03 2008, 1400 hrs

Gua agak bingung mau menulis sinopsis apa untuk film yang hampir ga ada ceritanya ini.
Para siswa senior di East High sedang merencanakan sebuah pertunjukkan musikal dua hari setelah malam perpisahan senior, di mana Troy (Zac Efron) dan Gabriella (Vanessa Hudgens) menjadi bintang utamanya. Troy dihadapkan oleh pilihannya untuk tetap bermain basket atau menjadi pemain teater, sedangkan Gabriella harus mengambil kuliah di Stanford yang artinya harus berjauhan dengan Troy.
Terus terang aja, yang menjadi poin penting dari film ini hanyalah musik, lagu dan koreografinya aja. Dan tentunya menjual para pemeran utamanya yang memang semakin populer di amrik sana... Ceritanya sendiri, ya gitu de.... Aktingnya juga biasa aja... Dengan endingnya yang ga perlu kita pikirkan juga... So, just enjoy its music and songs.... Nothing else..

6.5 dari 10 bintang

House bunny, is it really funny?

@Blitzmegaplex GI, Audi 11, Nov 03 2008, 12.15hrs

Film yg mengangkat tema usang di mana kecantikan bukanlah segala-galanya.... tapi ali ini mengambil background sebuah ikon simbol seks .. "the bunnies".
Shelley (Anna Faris) adalah seorang "penghuni" favorit Hugh Hefner di playboy mansion. Pada hari ulang tahunnya ke-27, ia menerima surat dari Hefner untuk segera keluar dari mansion karena usianya yang sudah terlalu tua untuk menjadi seorang bunny, padahal Shelley masih memendam keinginannya untuk menjadi seorang "Centerfold".

Singkat cerita, Shelley terdampar menjadi seorang ibu asrama mahasiswi persaudaraan ZETA, yang hanya berpenghuni 7 orang mahasiswi aneh. Rumah mahasiswi ZETA harus ditutup karena kekurangan penghuni. Maka Shelley dengan "bunny life style"-nya beserta 7 orang penghuni asrama tersebut berusaha mengubah wajah suram ZETA menjadi lebih menarik untuk para mahasiswi menghuni rumah tersebut. Sementara Shelley sendiri tertarik dengan seorang pria penegelola panti jompo (Colin Hanks). Lalu apakah Shelley dan kawan-kawan berhasil dengan usahanya itu sementara mereka mendapatkan saingan dari rumah mahasiswi Phi Iota Mu.

Penampilan Anna Faris sebagai ikon "dump blond" memang sangat cocok, sepertinya Anna tidak akan bisa lepas dari image seperti ini. Berbalut cerita yang simpel dan mudah ditebak, namun juga melupakan logika, film ini terasa kurang lucu... hanya di beberapa adegan saja, ya... beberapa adegan saja... penonton bisa tertawa seperti suara Shelley yang berubah ketika mengingat nama orang, dan juga suara pintu mobil Shelley yang dapat membangunkan seisi komplek.
Dan tentunya si cantik Katherine McPhee ikut meramaikan film ini sebagai salah satu penghuni ZETA yang hamil... Belum lagi penampilan penghuni ZETA lain yang mirip dengan Lindsay Lohan dan Hillary Duff. Plus, lagu-lagu pop dari Avril Lavigne sampai Rihanna yang mewarnai sepanjang film.
Meski film ini lumayan enak diikuti selama 100 menit, tapi tidak ada yang istimewa... house bunny is not really funny....

6.5 dari 10 bintang...

30 Oktober 2008

Cinta setaman, sebuah rangkaian cerita tanpa arti dan pointless...

@Slipi 21 studio 4, Oct 29 2008, 18.30 hrs

Cinta setaman....
=from several awards winning director=
What kind of awards anyway??

Cerita 1 : kado istimewa
Seorg anak kecil yg bekerja sebagai kuli angkut, berusaha mengumpulkan uang 50rb untuk membeli sepatu roda.
Cerita 2 : Stirbucks Mentok
Dua orang kakak beradik penjual dvd bajakan, di mana adiknya menginginkan minum kopi Stirbucks.
Cerita 3 : Seks, Cinta dan Pendidikan Moral Pancasila
Cerita anak seorg PSK yang diam-diam menyukai guru PMP... bukannya sekarang udah jadi PKKn yak?
Cerita 4 : Moshi-moshi
Seorg cowo jepang yg mencari jodohnya lwt internet dan akhirnya bertemu dengan seorg pramuria.
Cerita 5 : Yang Terindah
Seorg sutradara acara tivi yang hidupnya pas-pasan, setiap hari istrinya ngomel-ngomel melulu, dan di kantor idenya selalu ditolak oleh atasannya
Cerita 6 : Wa’alaikum Salam
Seorg TK yg sabar banget.... meski suaminya udah ampir uzur mau menikah lagi dengan wanita seusianya..
Cerita 7 : Arwana
Seorg supir yang dihadiahi ikan arwana oleh majikannya orang Jepang
Cerita 8 : Pisang ambon teman rio
Seorg ibu penjahit yg suaminya telah meninggal dan berjuang mengumpulkan uang naik haji dibantu oleh putra semata wayangnya yang ternyata adalah seorang.....

Hmm...Mungkin gua termasuk salah satu org yg terjebak dengan tulisan "dibintangi oleh 27 aktor aktris papan atas indonesia". Indy Barend, itu sih presenter papan atas... Dalton Tanonaka, itu sih news anchor.... Naboyuki Suzuki, who the heck is he? Kayaknya dia dealer Mitsubishi deh...wakakakkakak....

Indy Barend yang muncul di segmen pertama dengan dialognya... "Kasarrrr... tau donk jeng, gimana kalo mereka sedang nge-seksss, kasar-kasar gimana gitu...". Penampilannya sama sekali tidak penting dgn dialog yg tidak penting, padahal cuman mau ngomong kalo anaknya suka dijambak-jambak oleh teman sekelasnya.
Belum lagi julia perez yg tampil di segmen 1 dan 6. Di segmen pertama sih oke-oke aja, dengan dialognya yang ngalor ngidul mulai dari Nia daniati sampai Nia Dinata; sementara di segmen 6 dialog yg dikeluarkan tampak annoying sekali dan ga penting, padahal maksudnya cuman mau komplain ke bu guru tentang keadaan tempat kosnya.
Trus, joko anwar.. arrggghhhhh... ga penting banget deh...
Ga mungkin gua jabarin satu per satu dengan penampilan cameo-cameo ga penting yg notabene bukan mereka sebagai inti ceritanya....Titiek Puspa, Inul, bla bla bla...

Sangat jelas , Harry Dagoe menutupi kekurangan film ini dengan cameo "orang-orang terkenal" itu. Akibatnya ia tidak fokus dengan inti cerita yg ingin disampaikan karena dipenuhi dialog-dialog tokoh yg engga penting itu. Terkaitan antara cerita satu dengan yg lainnya sebenernya agak maksa, yang jelas sebagian besar dari mereka tinggal di kampung yg sama. Bahkan Atiqah Hasiholan yang tampil di 4 segmen , di mana dua segmen pertama ia tampil sebagai pramuria yang menor, dan di dua segmen terakhir tiba-tiba dia "bertobat" dgn mengenakan jilbab, gimana tuh ceritanya....
Trus, pisang ambon teman rio.. maksudnya apa yah?
Dan film ini ditutup dengan ceramah Johny Iskandar tentang kebobrokan negara ini, yg kaga nyambung banget untuk masuk ke inti film ini sendiri...

Segmen favorit gua : segmen 3, thumbs up buat Djenar yang berani... keliatan dikit tuh.. kayak Sharon Stone di basic instinct ketika menyilangkan kakinya, hehehe.. ditambah suara terengah-engahnya bersama cowo bule (meski terasa tidak natural dan dibuat-buat...., untuk urusan yang satu ini sepertinya Harry perlu belajar dari Tinto Brass ataupun Paul Verhoeven). Pesan moral di segmen ini yang paling mengena.
Segmen terlucu : segmen 5, waktu dialognya dicepetin...
Segmen paling ga penting dan pointless : segmen 2
Segmen dengan dialog berkepanjangan ga penting (tapi minus cameo): segmen 7.

Akhir kata, menonton film ini seperti menonton film buatan amatir yg mengikutsertakan filmnya di ajang kompetisi film pendek....

Pengen ngasih 5 dari 10 bintang, tapi ga tega... berhubung gua suka ending song-nya gw tambahin 0.5 jadi 5.5.....

Body of Lies....

Body of Lies
@Plasa Senayan studio 3, Oct 29 2008, 14.40 hrs

Roger Ferris (Leonardo DiCaprio), seorang agen CIA undercover yang bertugas di Yordania, misinya adalah untuk menangkap seorang kepala teroris Al-Saleem yang telah melakukan pemboman di negara eropa. Kegiatan Ferris selalu dipantau oleh bosnya, Ed Hoffman (Russell Crowe) via telepon dan satelit. Namun Hoffman selalu mempunyai rencana lain yang tidak diceritakan kepada Ferris sehingga Ferris menganggap rencana Hoffman selalu mengacaukan rencananya sendiri. Setelah Ferris diangkat menjadi kepala di kedutaan Amerika di Yordania, ia bekerja sama dengan kepala intelijen Yordania Hani Salaam untuk mencari keberadaan Al-Saleem. Seperti halnya Hoffman, Ferris ternyata mempunyai caranya sendiri untuk menangkap Al-Saleem dan tidak diceritakan kepada Hani, padahal Hani sudah mengatakan bila Ferris mau bekerjasama, maka tidak boleh ada satu hal pun yg ditutupi... Sementara itu Ferris juga terlibat asmara dengan Aisah, seorang suster lokal yg berasal dari Iran.
Lalu apakah rencana Ferris itu berhasil? Kita saksikan saja film ini...

Lagi-lagi.... pasca kejadian 9/11 hollywood terus-terusan membuat film berlatarbelakang teroris dari timur tengah. Mau tidak mau gua membandingkan film ini dengan The Kingdom yang dibintangi Jamie Foxx dan Jenifer Garner, yang bergenre sama. Tentu saja, body of lies mempunyai poin plus lewat aktor dan sutradaranya, namun gua lebih menyukai The Kingdom. Bukan berarti Body of Lies adalah sebuah film buruk, tapi kurang menarik saja untuk diikuti, meskipun penampilan Crowe dan Caprio sama sekali tidaklah buruk.
Tapi, ada beberapa hal yg menarik seperti perdebatan dialog antara Ferris dan Al-Saleem ketika Ferris tertangkap plus kutipan-kutipan dari Al-Quran dan banyaknya bahasa Arab yg dipakai dalam film ini dibandingkan dengan film lain yang sejenis...

Akhir kata, kebohongan adalah mengungkapkan sesuatu yang berbeda dengan faktanya, tapi apabila kita tidak mengatakan rencana kita, apakah itu termasuk kebohongan? Yang jelas, mengingkari janji adalah sebuah kebohongan....

6.5 out of 10 stars..... Gua mau mengingatkan lagi kalau film ini tidak jelek sih.... cuman kurang menarik aja diikuti...

when the computer system has been interfered human's life too far... (contains spoiler) a.k.a. EAGLE EYES

@Platinum xxi studio 4, Oct 29 2008, 12.30 hrs

Ini pertama kali gua nonton sendirian sebuah flm, i mean.. i was the only audience.
Setengah ga percaya, gua bertanya dua kali kepada mbak penjual tiket: "bener kan mbak filmnya bakal diputer meski saya cuman sendiri?"
Tanpa basa-basi, iklan maupun trailer , film pun langsung diputar...

Bercerita seorang tukang fotokopi Jerry shaw (Shia LaBeouf) yang hidupnya berubah total setelah kematian saudara kembarnya, Ethan Shaw, mulai dari menerima kiriman sejumlah uang ke rekeningnya, kotak berisi senjata dan bahan peledak, sampai menerima perintah melalui penelepon tak dikenal. Dan untuk selanjutnya, hidup jerry bagaikan sebuah skenario di mana dia harus mengikuti semua perintah dari sebuah HP, sampai ia bertemu dengan Rachel (michelle Monaghan), seorang ibu muda yang mengalami hal yang sama. Ternyata hidup mereka berdua dan semua orang di Amerika telah dikendalikan oleh sebuah sistem AI bernama ARIA, yang merupakan proyek rahasia pemerintah US. Lalu kenapa ARIA menggunakan Jerry dan Rachel sebagai alatnya? Tonton saja filmnya...

Okay, gua ga perlu berpanjang lebar mengurai sinopsis film ini. Gua memberikan nilai 8.5 untuk adegan aksi dan thrill yang bisa dibilang merembet dari awal sampai akhir...
Sebenernya cerita tentang sistem komputer yang bisa menguasai hidup manusia sampai ke detil-detilnya bukanlah cerita baru, namun film bergenre "hi-tech" seperti ini tidak akan sukses tanpa keterlibatan Steven Spielberg sebagai eksekutif produser di belakangnya. Secara pribadi, gua lebih suka Minority Report, karena keberadaan teknologi pembacaan kejahatan masa depan dijelaskan lebih detil di film itu, dibandingkan keberadaan ARIA di film ini...
Karena itu gua memberikan nilai 5.5 untuk ide cerita film ini, termasuk di dalamnya penjelasan tidak masuk akal seperti :
Apakah mungkin kembar identikal akan mempunyai sidik jari dan struktur wajah yg sama 100%?
Meskipun sistem komputer bisa mengatur semua hal-hal teknis, tapi sebenarnya dalam kenyataannya hal-hal non teknis tidak bisa dibuang begitu saja, seperti kejadian di jalan raya dan jalan tol, di mana ARIA mengatur lampu merah supaya mobil yang dikemudikan Rachel dan Jerry bisa lolos, namun tetap ada kemungkinan Jerry Shaw dapat mengalami kecelakaan dan terbunuh sehingga misi ARIA akan gagal...
Dan yang terakhir, tentunya adalah endingnya di mana Jerry sudah tertembak beberapa kali tapi masih hidup aja....mending dibuat cacat kek....

Satu yang pasti, Shia Lebouf telah menjadi "golden boy"-nya Steven Spielberg.

Btw, dalam satu dialog yg diucapkan oleh Agent Thomas (Billy Bob Thornton) kalau Jerry sering bepergian ke Singapur, Bali, indonesia . Apakah orang hollywood masih berpikir kalau Bali dan Indonesia adalah dua negara yg berbeda?Hmm.....

13 Oktober 2008

Apakah Anda sering kecewa terhadap sang pencipta?

@Hollywood KC studio 4, Oct 12 2008, 13.15 hrs
durasi 110 mnt

Apakah Anda sering kecewa terhadap sang pencipta?

Sudah berjuta kali berdoa dan berusaha tapi permintaan Anda tidak pernah dikabulkan...
Ya mungkin Tuhan sedang sibuk...seperti kata si Kadir di film ini.
Atau mungkin Dia sedang merencanakan sesuatu yang tidak pernah terpikirkan oleh Anda sebelumnya... Namun ketika rencana itu datang, apakah kita bisa menanggungnya? Are you sure?

Begitulah kira-kira inti dari film Doa Yang mengancam.
Seorang kuli pasar di sebuah kampung antah berantah bernama Madrim (aming S. sugandhi) yang sudah bekerja keras, namun hidupnya selalu pas-pasan, ngutang sana ngutang sini.
Belum lagi dia mudah tergoda bujuk rayuan dari teman-teman seprofesinya untuk berjudi.
Akhirnya Juleha sang istri (Titi Kamal) minggat tanpa jejak.
Kadir (Ramzi) sang sahabat, selalu menasehatinya untuk berdoa dan berusaha secara seimbang.
Namun Nasib Madrim tak kunjung berubah sampai akhirnya dia mendapatkan ide untuk menantang Tuhan melalui doanya, apabila dia tidak dapat menemukan istrinya dalam 3 hari dia akan berpaling pada setan.

Madrim pun berkelana sampai kampung Cigundul di Banten Selatan. Sesampai di padang rumput, tiba-tiba dia tersambar petir dan ditolong oleh pak kades (Jojon). Pada saat itu diketahui kalau dia mempunyai kekuatan untuk mengetahui lokasi seseorang dengan hanya fotonya saja.

Seorang polwan (Berliana Febrianti) yang mengetahui kemampuannya itu pun mengajak Madrim untuk bekerjasama menemukan para buronan.
Akhirnya seorang buron kelas kakap bernama Tantra (dedi Sutomo) "menculik" Madrim dengan iming-iming apartemen mewah dan gaji 10juta perbln.

Apakah Madrim bisa menemukan kembali Juleha? dan hidup bahagia dengan kekayaannya itu?

Sebenernya ide cerita film ini menarik dan tokoh-tokoh yang ada sangat membumi. Namun sayang beribu sayang seperti kebanyakan film nasional lainnya, sang sutradara dan penulis tidak dapat menghadirkan sebuah cerita yg utuh.
Tokoh polisi yang muncul di awal film sepertinya tidak pernah mencari keberadaan Madrim lagi semenjak "diculik" oleh Tantra. Dan Tantra sendiri tidak pernah mencari Madrim lagi semenjak dia lari dari apartemennya.
Hanung berharap para penonton lupa dengan semua itu dan memaafkannya lewat ending film ini..
Untung saja, ada sedikit sentuhan logika di dalamnya.. bila seorg wanita cantik seperti Juleha mau menjadi istri Madrim untuk selamanya, mungkin Christian Sugiono pun akan memacari Pretty Asmara..

Bahkan sepertinya Hanung berharap penonton bisa memaafkan kesalahan setting dari kampung Madrim yang dilatarbelakangi oleh gedung di Jakarta? Padahal dalam satu dialog Madrim berkata kalau dia tidak pernah datang ke jakarta?
Jadi kampung siapakah itu? Kampung anak betawi di pinggiran jakarta kali yeee....
Sepertinya Hanung agak sedikit kebingungan di film ini, setelah berhasil memindahkan setting kairo ke semarang lewat film Ayat-ayat Cinta.

Tokoh Madrim yg digambarkan bisa mengetahui lokasi seseorg pun berkembang, sampai bisa melihat masa lalu dan kemudian masa depan.. Untung saja film ini tidak berdurasi tiga jam... Mungkin Madrim akan mampu membaca pikiran orang lain bahkan mempengaruhinya... Toh, Clark Kent aja mengalami transformasi sebelum menjadi Superman kan......?

Bagaimana dengan Aming? Kita akan melihat Aming yg berbeda di sini. Bisa dikatakan secara fisik, Aming sangat pas dengan tokoh Madrim. Namun pada beberapa scene, akting dan mimik nya terasa over dengan melebarkan mulut dan mengembangngempiskan hidungnya yg lebar itu.
Yg terlihat berakting "normal" di sini justru Ramzi yg membawa suasana segar ke setiap adegan. Tapi akting betawinya tidak jauh beda dengan yg kita lihat di tivi.
Bagaimana dengan tokoh Juleha? hmm... rasanya tidak perlu aktris sepopuler Titi Kamal untuk memerankannya.
Masih banyak koq aktris cantik lokal yg bisa memerankan tokoh yg cuman muncul dalam beberapa dialog saja.. "aku bukan istrimu lagi, banggg.... bang madrim.. bang...."

Tidak apa-apa, penonton indonesia bisa memaafkan Hanung koq...
Kutunggu filmmu selanjutnya, nung!

6.5 bintang dari 10 (gua masi bermurah hati memberi sebanyak-banyaknya..)





07 Oktober 2008

MONGOL

@Blitzmegaplex GI, Audi 2, Oct 06 2008, 15.30 hrs

Terus terang gua bingung film ini diproduksi oleh siapa; mengingat para aktor aktrisnya bercampur dari Jepang, China sampai Rusia, dengan bahasa Mongol yang terdengar seperti korea mix japan.

Bertemakan bio-epik, film ini tergolong mempunyai pace yang lamban. Bercerita tentang hidup Temudgin sejak berusia 9 tahun sampai ia menjadi Genghis Khan di awal abad ke-13 yang menguasai seluruh daratan Mongol. Di mana dia mengalami perjuangan hidup ketika ayahnya meninggal diracuni, berpisah dengan keluarganya, sampai ia dijual menjadi budak di daratan Cina.

Entah karena bahasa asing yg terdengar di telinga, gua merasa akting para aktor aktrisnya terasa datar, tasteless, dan less emotion. Scoring-nya sama sekali tidak mendukung adegan film ini secara keseluruhan. Bisa dibilang tidak ada adegan yg memorable di film. Adegan perang menjelang akhir cerita di mana Temudgin berperang dengan saudara angkatnya, Jamukha terasa sangat biasa buat kita yang sering menonton film seperti ini. Aktor pemeran Jamukha sendiri agak mis-cast karena tampangnya mirip aktor komedi mandarin yang terkenal di era80-an dan 90-an, sehingga tidak cocok untuk memerankan seorang "warrior".
Kalaupun ada yg membuat mata gua melek adalah sinematografinya yang menangkap scenery berbeda-beda. Dan beberapa hal yg cukup menarik seperti Temudgin yang mencari calon istrinya waktu berusia 9 tahun dan ketrampilannya dalam berkuda pada usia tersebut.

Well.... seperti kata pak guru Harfan di film laskar pelangi, "memberilah sebanyak-banyaknya", maka gw beri 6 bintang dari 10.

P.S.: jangan nonton film ini di tengah malam, kecuali Anda tidak punya lagi tempat untuk tidur..


03 Oktober 2008

Do you wanna be young forever? Just eat human's heart...

@Puri XXI, studio 8, Sept 30 2008, 12.45 hrs

Bercerita tentang jendral Wang yang menyelamatkan seorang gadis cantik nan misterius. dari medan perang. Setelah beberapa waktu, istri sang jendral, Peirong (diperankan oleh Zhao Wei) mencurigai kalo gadis itu adalah seekor siluman yang memakan jantung manusia untuk mempertahankan wujudnya sebagai wanita cantik. Dan tiga bulan berselang sang jendral juga membawa pulang seorang pria yang tak sadarkan diri (diperankan Donnie Yen), yang tak lain adalah cinta lama Peirong.

Kemudian Peirong pun meminta bantuan ke "cinta lama"nya yang hilang tak jelas ke mana selama dua tahun, untuk menyelidiki kecurigaannya. Dan tiba-tiba juga muncul seorang cewek yang mengaku pembasmi siluman dan ingin menuntut balas kematian keluarganya karena ulah siluman tersebut.

Meskipun film diawali dengan adegan perang, jangan berharap film ini berisi adegan silat yang memukau ataupun adegan horor yg menyeramkan, melainkan hanya sebuah film roman picisan yang mengetengahkan tema yg booming di perfilman mandari era 80-an di mana wanita siluman adalah sumber dari semua kekacauan. Semuanya terkesan tanggung, mulai adegan silat yang ditampilkan sampai romantisme antara manusia dan siluman. Bahkan selama 30 menit awal , film ini membuat bingung para penonton akan dibawa ke manakah film ini..

Karena semuanya serba tanggung, maka gw memberikan 5.5 bintang dari 10...

Kisah tiga cewek lebai yang...

@Semanggi 21 studio 3, Sept 29 2008, 19.30 hrs

Hei staenleeee..... Begitulah panggilan trio bling-bling yg suka dandan dan gemar mengerjai mahasiswa-mahasiswa baru di kampusnya : Marion (Titi Kamal), Alya (Poppy Sovia) dan Aline (Francine Roosenda) untuk Stanley (Desta), seorang mahasiswa baru di kampus President University. Trio bling-bling Helen (Cathy Sharon), mahasiswi pintar penerima beasiswa, yang merasa senasib pun bersimpati kepada Stanley yang dikerjai oleh trio Barbie itu.

Pada suatu ketika, mobil trio bling-bling ditabrak oleh sebuah truk ketika keluar dari parkiran kampus, dan dalam mimpinya mereka diharuskan oleh seorang "malaikat" (Sujiwo Tedjo) untuk meminta maaf kepada semua korban yang pernah dikerjai mereka. Dan hebatnya, tidak seorang pun dari mereka yang mengalami cedera serius setelah kecelakaan itu...

Akibatnya trio Barbie mau melakukan apa saja supaya Stanley mau memaafkan mereka tanpa ada pertanyaan dari Stanley dan Helen (yang katanya pintar) kenapa mereka mau melakukan hal tersebut demi menerima maaf dari Stanley...

Sudah jelas, centre of attention di film ini adalah Titi Kamal, yang mungkin tidak ada aktris lain yang lebih tepat untuk memerankan karakter Marion. Penampilan Titi yang manja dan jutek bercampur lemot betul-betul menyatu dengan karakter Paris Hilton, dan Cinta Laurahhh...... dan abrakadabra... jadilah Mari-oon... Toast, gals! Poppy Sovia pas sekali dengan perannya dan berbeda dengan perannya di film-film sebelumnya. Mungkin yang kurang hanyalah Francine, bahkan gw kaga inget dialog apa yang diucapkannya.
Wajah indo Cathy Sharon terasa agak kurang pas untuk mahasiswi yang miskin dan mendapatkan beasiswa, meskipun aktingnya ga jelek-jelek amat. Dan lagi-lagi, Desta pas dengan karakter yang jadul dan katro seperti perannya di film Get Married.

Gw memberikan 8 bintang untuk akting Titi Kamal dkk yang lebai sehingga mampu mengakakkan para penonton, dan 4 bintang untuk kecerdasaan film ini yang di bawah rata-rata film Monty Tiwa lainnya. How's that? How's that? That's cool....

Akhirnya, film ini pun ditutup dengan lagu favorit Monty Tiwa yakni mars pembantu yang juga muncul di film Mendadak Dangdut..

Kata orang diatas bumi, kita semua sama.
Kata orang di mata Tuhan, tidak ada miskin dan kaya.
Katanya …. Katanya …
Kalau memang benar begitu.
Kenapa nasibku jadi babu.
Kerja apapun ku tak malu.
Tapi hidup kok nggak maju-maju.
Celana .. cuma punya satu.

Ketika SUAMI-SUAMI TAKUT ISTRI pergi ke Bali untuk menonton trio ganas....

@Semanggi 21 studio 2, Sept 29 2008, 17.45 hrs

Film yang tanpa pangkal dan ujung ini bercerita tentang beberapa keluarga yang tinggal di sebuah komplek perumahan, di mana para ibunya senang bergosip dan para bapak nge-fans dengan trio ganas (Sarah Azhari, Rahma, dan Pretty) termasuk pak RT dan satpam perumahan itu.
Semuanya berawal dari Pak Karyo yang "diutus" oleh boss-nya untuk menghadiri seminar perusahaan di Bali. Dan sang istri yang menemukan voucher hotel pun menyangka bahwa mereka akan bulan madu kedua dan langsung "mengumandangkan" hal itu kepada para istri yang lain, sehingga mereka menuntut para suaminya untuk melakukan bulan madu kedua juga.

Singkat cerita, para bapak akhirnya mengajak semua keluarganya ke Bali dan para istri tidak mengetahui tujuan para bapak ke Bali sebenernya karena ingin menonton trio ganas yang akan manggung di sana.

Format yg digunakan tidak jauh beda dengan film-film warkop yang menghadirkan adegan-adegan komikal dan penuh dengan kalimat-kalimat yang di-blow up sedemikian lucunya, sehingga menciptakan situasi yg kacau. Bahkan film yang dibuat dengan sinematografi seadanya ini, terlihat seperti memindahkan sinetronnya dari layar televisi ke layar lebar.
Perbedaan antara versi televisi dan layar lebarnya hanya terletak di lokasi syutingnya saja yakni tidak di dalam studio lagi, plus bintang tamu seperti Fauzi Baadila (udah capek rupanya bermain di fim serius atau udah ga laku lagi??), Alexandra Gottardo , dan trio ganas.

Menonton film ini memang tidak perlu berpikir panjang, cukup dinikmati saja dan tertawalah selama tertawa itu belum dilarang....

Gw pribadi agak bingung memberikan rating bintang untuk "sinetron" ini mengingat murni hanya untuk menguras gelak tawa penonton tanpa ada cerita yg jelas layaknya sebuah hiburan komedi televisi.


30 September 2008

Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan untuk meminta sebanyak-banyaknya...

Begitulah kutipan kalimat yg selalu diucapkan pak Harfan, ketika mengajar anak-anak laskar pelangi.

Apakah idealisme dan semangat seperti itu masih ada di jaman modern sekarang ini?
Ya, masih ada!
Beberapa hari yang lalu , gw menonton acara di sebuah televisi swasta mengenai seorang guru wanita yg mengajar di pulau burung, kepulauan Riau bersama beberapa teman sejawatnya.

Kisah ibu guru itu mirip sekali dengan cerita film laskar pelangi, bahwa masih ada orang-orang yang dengan semangat idealismenya mau melakukan sesuatu yg tidak pernah terbayangkan oleh orang-orang modern saat ini. Suasana sekolah di pulau burung itu tidak jauh berbeda dengan penggambaran sekolah di film laskar pelangi. Ruang kelas yg dibagi mejadi dua karena kurangnya kelas di sekolah tersebut dan jumlah murid yang hanya segelintir.

Film laskar pelangi bisa jadi (mungkin yah..) menggugah para penontonnya, bahwa pendidikan memang masih menjadi masalah yang krusial di negeri yg sudah merdeka selama 63 tahun.
Jauh dari kota jakarta yg macet dan bising ini, di seberang lautan sana, di negara kepulauan ini, masih banyak anak-anak kecil yang hidup di bawah garis kemiskinan dan masih belum tersentuh pendidikan yang layak.

Peran serta guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa sangat berarti buat anak-anak itu dan bangsa ini. Semoga para guru itu tetap menjadi pribadi yang tulus dengan idealisme mereka meskipun terhimpit di dalam situasi yang tidak meng-enakkan..
Sementara begitu banyak orang yang selalu mengeluh dan meminta dan meminta , seakan-akan mereka berada dalam situasi yang harus dikasihani dan merasa berhak untuk meminta......

Salam dan hormat untuk para guru di negeri ini yang masih mempunyai semangat itu, dan semoga kita bisa belajar seperti mereka.... untuk memberi sebanyak-banyaknya dan bukan meminta sebanyak-banyaknya.

laskar pelangi.. takkan terikat waktu...

@setiabudi 21 studio 4, Sept 28 2008, 15.00 hrs

Mnrt gua ini adalah sebuah cerita independen yg komersiil...,
mengapa? mengingat film dengan tema cerita yg humanis seperti ini biasanya diproduksi oleh rumah produksi independen di luar sana. Dan gw memberikan salut untuk miles production yg mau "menvisualisasikan" novelnya ke layar lebar.

Gw pribadi sama sekali belum pernah membaca bukunya, dan tidak adil rasanya membandingkan film dengan bukunya, yg merupakan dua media berbeda.
Sedikit sinopsis buat yg belum membaca bukunya....
Film dibuka ketika ikal yg kembali ke kampung halamannya setelah 12 tahun berselang, dan bercerita tentang persahabatan 10 anak kecil miskin di kecamatan gantong, pulau belitung dari thn 1974 sampai 1979. Di mana waktu itu, PN timah yg mengendalikan perekonomian di pulau itu.
Tokoh utama film ini bertumpu pada ikal, lintang, dan mahar, bersama dua guru mereka ibu muslimah dan pak harfan yg idealis untuk tetap memberikan pendidikan kepada anak-anak tersebut di tengah kondisi perekonomian mereka yg memprihatinkan. Berbeda sekali dengan sekolah SD sebelah yg dipenuhi murid-murid orang berada.
Selama 6 tahun mereka mengahadapi pengalaman-pengalaman yg tidak terlupakan sampai ketika mereka dewasa....

Secara umum film ini mempunyai kekuatan inspirasional dibandingkan film-film lokal yg beredar selama 10 tahun terakhir.
Secara fenomenal, film yg bertumpu pada akar masalah bangsa ini yakni pendidikan untuk anak-anak, ternyata mendapatkan sambutan yg luar biasa selama liburan lebaran.
Mungkin para penonton sudah merasa jenuh dengan suguhan setan-setan layar perak dan juga cerita remaja yg itu-itu saja. Atau mungkin karena promosi film ini lewat para pembaca novelnya dan juga melalui sebuah acara sebuah stasiun tivi swasta bahkan ketika film ini belum diproduksi.

Secara fenomenal pula, akting dan chemistry para aktor aktris clik di film ini begitu membaur dan natural , mungkin karena kondisi hidup mereka yg memang persis seperti itu?
Yang jelas, salut untuk cut mini yang berperan sebagai ibu guru yg idealis dan menjiwai perannya dengan baik sekali. Begitu pula dengan pemeran pak Harfan.
Kehadiran Tora Sudiro sebagai pak guru "SD anak orang kaya" sedikit mengganggu film ini dengan mimik "extravaganza"-nya.

Terlihat sekali Rira Riza, sebagai sutradara film ini berhasil membawa film ini ke dalam situasi yg jenaka lewat dialog-dialog cerdas di antara anak-anak tersebut dan penggambaran deskriptif suasana hati ikal, sampai-sampai kemunculan tokoh Flo pun menjadi kurang mulus, plus beberapa scene yang masih terasa membosankan..
Kemudian untuk tim make up artist-nya yang sudah berhasil "menghitamkan" Tora dan Cut Mini sehingga lebih tampak "membaur" dengan karakter mereka, maupun lagu berirama melayu yang bisa menghilangkan harapan dan mendatangkan keputusasaan buat yg mendengarkannya.

Satu-satunya kekurangan film ini mungkin kurangnya pengambilan gambar untuk "mengeksplorasi" keindahan alam pantai pulau belitung, daripada hanya gambar-gambar pertambangan yang gersang dan tidak menjual.

Akhir kata.. meski ini bukan film humanis pertama di dunia, tapi ini adalah sebuah turning point untuk film nasional bahwa tidak selamanya film jenis ini tidak komersiil. Bisa jadi setelah kesuksesan film ini, para produser film dari rumah produksi lain akan mengkuti jejak Miles Production. Seperti halnya fenomena film Ayat-ayat cinta, yg diikuti dengan beberapa film cinta religi lainnya, namun sayang tidak mendapatkan sambutan yg memuaskan arena mereka hanya menjadi "follower"...

laskar pelangi
takkan terikat waktu
jangan berhenti mewarnai
jutaan mimpi di bumi

menarilah dan terus tertawa
walau dunia takseindah surga
bersukurlah pada yang kuasa
cinta kita di dunia

selamanya…

Kutipan lagu soundtrack dari nidji di atas , menggambarkan begitu tulus dan idealisnya para tokoh di film ini... apakah kita masih bisa se-idealis itu ketika jaman sudah berubah seperti ini?

7.5 dari 10 bintang....

23 September 2008

more local movies are coming up for lebaran holiday

Laskar Pelangi (25 sep), Cinlok (25 sep), Barbi3 (26 sep), Suami-suami takut istri : the movie (26 sep). Siapkan energimu!

My super hero daddy...

@Blitzmegaplex GI, Audi 6, Sep 22 08, 17.00 hrs
Thanks buat Agnes yg udah nemenin nonton dan menutup mata untuk 1/25 bagian dari film ini..

Film Taken yg sudah bertengger dua bulan di blitzmegaplex...
Bercerita tentang mantan special agent Bryan (Liam Nesson), yang sudah bercerai dan tinggal terpisah dari istrinya Lenore (Famke Janssen) dan anaknya , Kim (Maggie Grace). Pada suatu ketika, setelah ultahnya yg ke-17, Kim ingin berlibur dengan temannya Amanda ke Prancis, dan meminta persetujuan Bryan mengingat Kim belum cukup umur untuk bepergian ke luar negeri tanpa didampingi orang tua. Pada awalnya, Bryan tidak menyetujui liburan itu, karena background-nya sebagai special agent membuatnya paranoid terhadap situasi di luar sana.
Akhirnya, Kim diijinkan untuk terbang bersama Amanda ke Prancis. Namun, apa yg dikhawatirkan Bryan benar-benar terjadi, di mana kedua gadis itu diculik di apartemen milik sepupu Amanda oleh sekelompok orang tak dikenal....

Background cerita film ini memang cukup kental dengan issue perdagangan manusia , di mana turis asing hilang (terutama gadis-gadis) ketika berpergian ke negara eropa daratan. Gua pikir, film yang penuh dgn baku hantam ini akan menjadi film kelas B tanpa kehadiran Liam Neeson di dalamnya. Tokoh-tokoh lain dalam film ini menjadi kurang berarti , seperti Famke Janssen dan penyanyi inggris Holly Vallance yg pernah main di film D.O.A. , terasa hanya sebagai bumbu untuk menarik penonton muda di Eropa. Tokoh Bryan tergambar sebagai sesosok ayah jagoan yg serbabisa dalam menemukan anaknya yg diculik dan menghabisi semua para penjahat. Yah.. baku hantam menjadi menu utama dalam film ini, nothing else...


And gals.. some advices for you :
1. listen to what your old daddy says
2. do not travel alone to somewhere you don't even know before without adult companion
3. do not get too exicted when a good looking stranger guy talks to you, coz it might be he has a "special purpose" on you...
If you do not obey the rules above, just wish and pray that you have a superhero daddy like Bryan..

Since i like action and bloody movies, I give 6.5 out of 10 stars..


NB: Two thumbs up untuk blitzmegaplex yang surround sound system-nya mati hidup sepanjang film ini...

Bangkok , it's corrupt, dirty, and dense....

@Djakarta XXI studio 1, Sep 22 08, 13.00 hrs

Seorang pembunuh bayaran, Joe (Nic Cage) yg ditugaskan untuk membunuh 4 orang di Bangkok, berdasarkan job dari mafia bernama Surat, klien barunya di Thailand.
Untuk menyelesaikan tugasnya di Bangkok, Joe menggunakan bantuan seorang messenger bernama Kong (Shahkrit Yamnarm). Tugas Kong adalah mengambil koper berisi berkas profil sasaran pembunuhan dari Surat, melalui seorang cewek bar bernama Aom (Panward Hemmanee). Jadi, antara Surat dan Joe sebenarnya tidak saling mengenal.
Seharusnya, Joe membunuh messengernya setelah satu pekerjaan selesai, namun kali ini Joe malah melatih Kong untuk membantunya dan mempekerjakan Kong sampai korban pembunuhan yg keempat. Terlihat kalau Joe mulai tidak mematuhi aturannya sebagai seorang pembunuh bayaran..1) Tidak banyak bertanya; 2) tidak meninggalkan jejak; 3) Tidak melibatkan orang yg tidak bersalah; 4) Sadar diri kapan harus keluar...
Bukan cuman itu, Joe tertarik dengan gadis lokal yg bisu tuli dan bekerja di sebuah Apotik bernama Rain (Charlie Yeung). Bahkan, Kong dan Aom pun menjadi saling suka melalui pekerjaan tidak halal mereka.

Sesuai dengan judulnya, film ini benar-benar mengekspolitasi Thailand, khususnya Bangkok dengan bar-bar malamnya, aksi tukang copet, pasar terapung, kuil Budha, gajah di tengah pasar.. nah lhoo.... plus, Charlie Yeung yang menari dengan diiringi gamelan.
Adegan Rain yang memergoki Joe menembaki dua orang tukang palak memang terasa agak cemen. Tokoh Rain sendiri, entah karena tidak ada dialog yang meluncur dari mulutnya, terasa cuman sekedar tempelan belaka, meskipun akting Charlie Yeung tidak buruk sama sekali.

Memang film ini bukan film Nic Cage yg terbaik, but i think it's better than Ghost Rider, and far far better than NEXT.... Reputasi Pang Brothers dalam menggarap film The Eye dan trilogi Infernal Affairs memang sudah teruji, meskipun Bangkok Dangerous versi hollywood bukan karya yg terbaik mereka, namun kepiawaiannya memadukan adegan aksi dengan bumbu drama khas asia terlihat di film ini. Adegan baku hantam, kucuran darah, dan bagian tubuh terpotong menjadi menu utama , ditambah chemistry Joe dan Rain yg cukup mengena.

Sebuah ending yg pas untuk kisah seorang pembunuh bayaran. Memperlihatkan kalau seorang pembunuh bayaran masih mempunyai hati karena ia juga seorang manusia...

Yes, Bangkok is not so dangerous, it's just corrupt, dirty, and dense, like Jakarta...

I give a 7 out 10 stars..

I have a dream....a song to sing...

@Blitzmegaplex GI, Audi 5, Sep 20 08, 19.30 hrs
Thanks buat Cipto untuk free-screening film ini, jangan sering-sering aja, lumayan dapet CD soundtrack mamma mia!

Film ini dibuka dengan alunan suara Amanda Seyfried yang berperan sebagai Sophie..
I have a dream, a song to sing, to help me cope with anything...

Sebuah inti cerita yang sangat simpel. Berkisah tentang Gadis berusia 20 tahun yang selama ini tinggal berdua dengan ibunya, Donna (Meryl Streep) di yunani, namun tidak pernah mengetahui siapa ayah biologisnya. Menjelang hari pernikahannya dengan Sky (Dominic Cooper), ia
mengundang tiga pria paruh baya yg dicurigai sebgai ayah biologisnya berdasarkan buku harian ibunya.

Datanglah Bill (Stellan SkarsgÄrd), Sam (Pierce Brosnan), Harry (Colin Firth) ke yunani, namun tidak mengenal satu sama lain dan mengira mereka diundang oleh Donna sendiri, padahal Donna tidak tau menahu tentang hal ini.

Lalu siapakah ayah biologis sophie sebenarnya? Eits... ga usah berpikir terlalu serius... Sebuah cerita simpel dgn ending yang simpel pula.
Yang jelas, film musikal penuh dengan lagu-lagu ABBA ini benar-benar sebagai penyegar di antara film aksi musim panas dari hollywood, dengan bumbu komedi yang "lumayan lucu" bagi sebagian penonton, terutama penonton wanita tentunya... Buat mereka yg mengatakan Dark Knight adalah film yg membosankan, maka film ini akan menjadi sangat hillarious!!
Memang ada satu dua lagu yg kurang pas momennya ketika masuk ke scene. Buat gua sendiri , i feel so exicted sampai klimaksnya di pertengahan film di mana trio Donna, Rosie (Julie Walters), dan Tanya (Christine Baranski), berlarian di jalan setapak sambil menyanyikan Dancing Queen dan diikuti para wanita desa Yunani. Mereka semua menari nari sampai ujung dermaga dan byurrr.... Thumb's up! And then, i feel bored for the rest of the songs...
Secara umum, film ini india banget... Nyanyi-nyanyi di atap rumah, di tepi pantai...No wonder this movie is such a box office in UK!
Cuman kurang satu, nyanyi sambil meluk-meluk pohon...

Akting Meryl Streep dan kelima aktor-aktris gaek lainnya memang mendominasi film ini, dan bukan tidak mungkin kalo Meryl akan diganjar nominasi lagi seperti yg dia dapat di film Devil wears prada. Buat Pierce Brosnan, i know u are an ex-Bond, and also a terrible singer! Yunani sebagai tempat suting film ini betul-betul membuat para penonton ingin pergi ke tempat itu, dengan pantai birunya di tepi laut mediterania dan rumah khas mediterania di atas tebing tinggi bak pahatan seniman yunani.

Well, film ini diakhiri dengan gambar siluet sunset di mana donna dan ketiga ayahnya melepas kepergian Sophie dan Sky ke laut lepas.. A nice view, indeed... Plus alunan suara Amanda Seyfried again....
I have a dream, a song to sing, to help me cope with anything...
Plus, ending songs from trio Donna!

It's important to know who your father is, but it's more important to find out your dream is...

I give a 7,5 out of 10 star..



17 September 2008

Welcome to DelToro's fantasy world

@Platinum XXI studio 1, Sept 15 08, 19.00 hrs

Is it Lord of the Rings? no! Is it Harry Potter? no! Is it Narnia?? No...! Is it Star Wars?? Noo.... Are they Will Smith and his aliens??? Noooooo.... They are Hellboy and his creaturess....

From middle-earth age...(ga jelas gambaran waktunya neh...) pertempuran antara King Balor (makhluk apakah ini??) dan manusia diakhiri dengan "gencatan senjata" , di mana kedua belah pihak akan menguasai tempatnya masing-masing (King Balor menguasai hutan, dan manusia menguasai non-hutan??). King Balor pun membekukan "golden army" yang telah dibuatnya dengan memecahkan mahkotanya menjadi tiga bagian, satu untuk dirinya, satu untuk putrinya, Putri Nayato Fio Nuala (thanks for Ian Jacobs for this inspiration, hehehehhehe....) dan satu untuk manusia... Barang siapa yg menyatukan kembali mahkota itu akan dapat "menghidupkan" golden army dan memulai pertempuran besar antara manusia dan makhluk abadi ga jelas itu....

Setelah beribu ribu tahun lamanya, Putra King balor yakni Prince Nuada merasa tidak puas karena kehidupan "makhluk halus" yg semakin terdesak karena ulah manusia. Akibatnya dia ingin "menghidupkan" kembali golden army untuk memulai peperangan, demi mencegah musnahnya kehidupan "makhluk halus ga jelas".

Tim dari badan penelitian paranormal dari area 51 pun mengirimkan Agent Hellboy untuk menyelidiki kasus ini, bersama dengan Liz dan manusia ikan, plus si robot asap Johann Krauss....

Apakah mereka berhasil mencegah Prince Nuada untuk menyatukan mahkota itu??

Secara garis besar, karakter di film kedua ini lebih banyak sebagai bukti kreasi Del Toro setelah Pan's Labyrinth dan visualisasinya pun lebih baik dari film pertamanya (ya eyalahhh.. bujet 85 juta!). Cuman..... karakter Liz yg diperankan Selma Blair betul-betul lemah.... Her acting is so terrible, she looks older and skinnier, i just don't want to see her anymore, if there is any Hellboy 3! Chemistry-nya kurang mengena antara Liz dan Hellboy...
Ada satu pertanyaan, siapa sih dari pihak manusia yang menyimpan bagian mahkota itu?

Lepas dari ketidakorisinilan makhluk-makhluk di film ini, gw suka dengan bumbu komedi di tengah film, adegan pertarungan pedang antara Hellboy dgn prince Nuada (sebenernya gw berharap kalau Yuen wo ping atau donnie yen yg menggarap bagian ini), pesan tersirat akan ketidakpedulian manusia dalam menjaga lingkungannya dan ending song-nya..

and now you know I can't smile without you
I can't smile without you
I can't laugh and I can't sing
I'm finding it hard to do anything
you see I feel sad when your sad
I feel glad when you're glad
if you only knew what I'm going through
I just can't smile ....

So, i give 7 stars out of 10.



NB: Gw merasa puas menonton di FX platinum yang mempunyai sound di atas rata-rata untuk bioskop kelas 25ribu. Cuman.. layarnya yg kurang memadai untuk ukuran studio 1 karena adanya dua pintu Troll di samping kiri kanan layar.... No more blur pictures...., mungkin si operator sudah mahir memainkan proyektornya, hehehehhehe....

16 September 2008

Babylon A.D.

Untuk film berbujet 70 juta dollar ini memang sia-sia banget, karena ceritanya yg serba tanggung.

Biasanya kalo film bertema futuristik, akan diawali prolog...kayak, year 2050, human's life becomes extinct, bla bla bla... eh, ini malah diawali kata-kata VIn Diesel, save our planet...bla bla bla.. dan tiba2 lagu rap yg menghentak...

Bercerita Toorop (Vin Diesel) yg menerima kerjaan dari Gorsky (Gerard Depardieu, sumpeh.. gue ga ngenalin nih orang) mengantarkan seorang cewek hamil anak kembar , Aurora, dari biara mongolia ke New York, ditemani oleh Suster Rebeka (michelle Yeoh).

Aurora diantar ke New York atas permintaan "ibu"nya yang merupakan kepala pimpinan sekte agama, yg ingin menggunakan kehamilan aurora sebagai bagian dari doktrinasi agamanya. Kehamilan itu sendiri terjadi karena percobaan "artificial intelligent" dari ayah aurora.Dan hal ini ingin dicegah oleh sang "ayah" supaya aurora tidak dimanfaatkan oleh "ibu"nya.

Aurora sendiri mempunyai kemampuan mengetahui sesuatu yg tidak/belum diketahui.

Sayang sekali bagian ini kurang di-eksplorasi dan terkesan cuman tempelan doank.

Bisa dibilang rintangan yg mereka hadapi sepanjang perjalanan hampir semuanya bersifat teknikal. There is almost no bad guys here. Adapun sekelompok orang-orang yg ingin menculik Aurora ternyata hanya suruhan "ayah"nya. Adengan melompat sekelompok orang ini mengingatkan gue ama sebuah film Prancis bercerita ttg pencuri yg mempunyai kemampuan melompat-lompat.

Banyak pertanyaan muncul, siapakah yg melakukan pem-boman di Stasiun kereta dan biara? Siapakah dokter misterius yang memeriksa aurora dan bekerja untuk siapa?

Setelah film selesai, ada penonton yg bergumam, so what..? Tentunya penonton mengharapkan lebih kalo bayi kembar yg dilahirkan akan mengakibatkan "perubahan sesuatu" pada kehidupan dunia. Mengingat sepanjang film, terlontar beberapa kali kalimat oleh ibu Aurora : there will be new dawn of age... kira-kira begitu...

Menonton film ini seperti de ja vu buat gue, kayak nya pernah ada film tentang wanita hamil, yg bayinya dianggap akan memberikan "pencerahan baru" bagi dunia, akibatnya diperebutkan banyak pihak? Film apaan tuh yah?

Trus, apa artinya Babylon A.D. dan hubungannya dengan film ini? Au ah gelap...

Yang gue tau dari sejarah, babilon itu kota di peradaban mesopotamia,iraq, hehehehhee....

Nilai 4,5 dari 10 plus gue suka adegan chaos tembak-tembakan antara pihak Gorsky dan sekte, yg diiringi lagu klasik remix.... jadi total 5 bintang dari 10... Dan gue bosen ngeliat tampang Michelle Yeoh di film Escape from huang shi, mummy 3, dan film ini, bahh.... dengan karakter yg mirip mirip...