22 Mei 2009

Another adventurous nite at the museum...

@Puri XXI, Studio 1, May 20 2009, 1845 hrs

Film berdurasi 100 menit dibuka dengan opening credits yang sama persis dengan pendahulunya.
Berkisah tentang mantan penjaga musium Larry Dally (Ben Stiller) yang sudah menjadi CEO dari perusahaannya sendiri. Karena musium Sejarah nasional tempat Larry dulu bekerja harus direnovasi dan patung-patungnya akan diganti menjadi visual proyektif, maka semuanya akan di-"arsip"-kan ke kompleks institusi Smithsonian di Washington DC yang merupakan kompleks musium terbesar di dunia. Ternyata kepindahan mereka membawa bencana karena tablet Akhmenrah ikut dibawa oleh monyet usil ke Smithsonian, akibatnya semua patung di smithsonian ikut menjadi "hidup", termasuk Kahmunrah (Hank Azaria) yang ingin menguasai dunia dengan merebut tablet tersebut. Akibatnya Larry pun harus ke musium tersebut untuk menyelamatkan semua "teman-teman"nya yang telah disandera oleh Kahmunrah.

Supaya tidak membosankan dan monoton, film ini berganti setting dari musium sejarah nasional ke kompleks musium Smithsonian, begitu pula dengan karakternya ditambah seperti Amelia Earhart (Amy Adams) dan Kahmenrah. Sedangkan peran koboi Jed (Owen Wilson) dan Octavius (Steve Coogan) lebih diperkecil.
Secara keseluruhan film ini menghibur dan tidak membosankan, di mana kelucuan film ini lebih bertumpu pada dialog antar karakter dan adegan slapsticknya, meskipun ada beberapa adegan yg sudah pernah ditampilkan sebelumnya di film pertamanya....
Amy Adams dan Hank Azaria berakting bagus untuk ukuran film komedi fantasi seperti ini... Karakter tiga cupid dan lagu2nya cukup menarik perhatian penonton yg ternyata diisi suaranya oleh Jonas Bros... Dari segi cerita memang tidak perlu dipikirkan, banyak adegan yang membuat penonton dewasa mengernyitkan (bener ga sih tulisan gue??) dahi mereka.... terutama yg melibatkan karakter Kahmenrah dan para prajuritnya.

Entertaining (especially for kids), 6.5 out of 10 stars...

My blood valentine 2D

@Blitzmegaplex Pacific Place, audi 4, May 13 2009, 1430 hrs

Berkisah tentang kembalinya Tom Hanniger (Jensen Ackles) ke kampung halamannya setelah 10 tahun menghilang sejak peristiwa pembunuhan yg dilakukan oleh Harry Warden (Richard John Walters) di pertambangan milik ayah tom.
Kedatangan Tom ke kota kecil itu disambut dingin oleh para penghuninya terutama oleh mantan Sheriff Burke (Tom Atkins) yang dulu telah menembak mati Harry Warden. Sementara kekasihnya Sarah (Jaime King) telah menjadi istri dari Axel (Kerr Smith) yg sekarang telah menjadi sheriff kota kecil tersebut.
Tidak hanya itu saja, ternyata terjadi lagi serangkaian pembunuhan sadis yg dilakukan oleh seorang berkostum penambang dengan menggunakan alat pemecah batu tambang (what do you call it anyway?), dan Axel pun menuduh Tom sebagai pelakunya..

Adegan pembunuhan sadis menjadi menu utama dari film yg berdurasi 100 menit ini. Akibatnya tidak ayal lagi menjadi sasaran empuk LSF untuk "memotong" sedetik dari setiap adegan sadis dan telanjang di dalamnya. Mungkin ada bagian-bagian yg yg patut dipertanyakan seperti bagaimana Tom bisa mengetahui lokasi Harry dikuburkan.
Tapi sepertinya film ini memang betul-betul hanya menjual adegan sadis yang bisa "menghibur" sebagian orang sehingga tidak perlu dipikirkan bagaimana atau apa..
Dari segi akting Jensen Ackles masih berkarakter "supranatural" dan Kerr Smith yg sepertinya masih kurang pantas sebagai Kerr Smith. Justru yg tampil berbeda di sini adalah Jaime King yg tampak lebih "grow-up".

for the gory and violence scenes, i give this movie 5.5 out of 10 stars..

P.S: bila sensor LSF juga dilakukan terhadap versi 3D-nya seperti versi 2D, sangat tidak disarankan untuk menontonnya karena bakal rugi...

The Sniper

@Platinum XXI, studio 4, May 13, 2009, 1230 hrs

Film yg berdurasi 90 menit ini berkisah tentang kepolisian bagian sniper, yg dipimpin oleh Hartman (Richie Ren). Adalah seorang "rookie" (polisi baru) berbakat namun keras kepala bernama OJ (Edison Chen) yang dilatih oleh Hartman untuk menjadi seorang sniper. Di lain pihak, seorang mantan sniper, Lincoln (Huang Xiao ming) dibebaskan dari penjara setelah 4 tahun menjalani hukuman karena telah menembak salah satu warga sipil yg telah disandera dalam peristiwa perampokan yang dilakukan oleh gangster bernama Guan Hua. Guan hua sendiri juga dibebaskan bersamaan pada waktu itu.
Lincoln yg merasa tidak puas karena hukuman yg dijatuhkan kepadanya , dia pun bekerja sama dengan Guan hua untuk membalas dendam kepada Hartman. Lalu sebenarnya apakah yg sebenarnya terjadi 4 tahun silam?

Pada 40 menit pertama film ini terasa membingungkan karena tidak jelas mau dibawa ke mana, alur ceritanya sendiri memang kurang kuat dan tidak bercerita banyak. Intinya seorang polisi yg balas dendam kepada mantan koleganya dan ada seorang polisi "rookie" yang menghentikan langkahnya. Selain tiga karakter utama tadi (Hartman, OJ, dan Lincoln), karakter lain menjadi tidak penting. Termasuk pula sempat digambarkan kehidupan keluarga OJ dan Hartman, namun sama sekali tidak berpengaruh apa-apa dalam film ini. Buat para fans Edison Chen mungkin film ini bisa menjadi obat perindu setelah dua tahun absen dari perfilman Hongkong. Kalau tidak salah dia tampil sebentar dalam film the Dark Knight. Untungnya, film ini ditutup oleh ending yg bisa menolong film ini secara keseluruhan.

5.5 out of 10 stars...

11 Mei 2009

Tali Kolor Kolong Wewe (bikin) nafsu Trio Macan...

@Blok M Square studio 3, May 8 2009, 1935 hrs

Begini ceritanya...
Seorang pemuda bergigi tonggos Gono (Mario Pratama) yang terus-terusan jomblo diajak sahabatnya Coki (Shiddiq Kamidi) yang BUHANG (butuh kehangatan) untuk melihat aksi panggung Trio Macan di sebuah kafe. Malang buat Gono yang ternyata ditolak dan (katanya) diludahi oleh Nurlela salah satu personil Trio Macan ketika ia berjoget di atas panggung. Maka Gono dan Coki meminta bantuan dukun sakti Ki Riman Banyu untuk meminta pesugihan supaya bisa menggaet semua wanita terutama Trio Macan. Syaratnya mereka harus mendapatkan tali kolor kolong wewe di hutan memedi ketika bulan purnama. Pantangannya cuman satu, Gono tidak boleh berada di jemuran celana dalam.

Film yang berdurasi tidak sampai 80 menit ini betul-betul sebuah penghinaan bagi film horror karena telah menyalahgunakan judul horrornya menjadi sebuah film komedi berbiaya rendah dengan cinematografi seadanya (kalau memang tidak mau dibilang jelek), visual efek ala sinetron indosiar, dan juga setting lokasi yang itu-itu saja. Film ini berupaya membuat segala situasi menjadi tampak lucu dengan semua ocehan dan bacot dari tokoh Coki yang terus nyerocos dari awal sampai akhir cerita. Tidak tanggung-tanggung, film ini juga mengeksploitasi pornoaksi mulai aksi garuk menggaruk selangkangan, sodomi, sampai sensualitasTrio Macan di level PG-13 (13 tahun ke atas).
Trus bagaimana dengan roh kolong wewe yang terus menghantui Gono karena telah diambil tali kolornya? Ga usah dipikirin... ini kan film komedi lhoooo.....

1 bintang untuk Trio Macan yang telah berani melepaskan tali bra-nya (maaf)
1 bintang untuk Shiddiq Kamidi yang telah melontarkan istilah-istilah baru seperti BUHANG dan DENI (demen ni yeee..) dan juga adegan steamy ala Titanic dengan trio Macan dan mau disodomi oleh sekuriti kediaman Trio Macan.

2 out of 10 stars..

Jamila dan si Nurdin.... (contains spoiler)

@Blok M square, studio 6, May 8 2009, 1635 hrs

Film berdurasi 100 menit ini bercerita tentang seorang pelacur bernama Jamila (Atiqah Hasiholan) yang dijatuhi hukuman mati karena membunuh Menteri Pengetasan Kemiskinan bernama Nurdin (Adjie Pangestu). Sambil menunggu hari H, Jamila ditempatkan di sebuah LP yang dikepalai ibu Ria (Christine Hakim), sementara di luar sana terjadi pro kontra, sekelompok Pemuda yang mengatasnamakan agama terus berdemonstrasi agar Jamila segera dijatuhi hukuman mati. Seorang teman Jamila bernama Malik yang berprofesi sebagai pengacara (Marcellino Lefrandt) dan Ibrahim pemuda yang mencintainya (Dwi Sasono)mengulurkan bantuan untuk Jamila supaya naik banding, namun ditolak mentah-mentah oleh Jamila sendiri.

Awalnya gua berpikir kalau film ini akan diwarnai oleh nuansa politis yang kental dengan latar belakang human trafficking yang bertumpu pada perdagangan anak perempuan di bawah umur, namun ternyata ini adalah sebuah drama yang sangat simpel. Tema human trafficking hanyalah menjadi sebuah tempelan belaka. Kehidupan Jamila yg dituturkan secara flash-back memang cukup menarik, namun film ini tidak lebih dari sebuah kisah percintaan yang berakhir tragis ala sinetron antara seorang pelacur dengan seorang menteri muda yang ganteng dan terhormat. Tidak mengherankan memang, mengingat film diproduksi oleh Multivision Plus yang sudah kita kenal lewat semua sinteron-sinetronnya...
Akting Atiqah memang tergolong baik, tapi karakter pelacur yg diperankannya kurang membumi, monolog yang dilontarkan seakan-akan membuatnya seperti seorang sarjana filsafat yang melacurkan diri dan terjebak dalam penjara. Akting Christine Hakim sangat terbatas mengingat tidak adanya eksplorasi karakter yang diperankannya, bagaimana masa lalu dan kehidupan pribadinya sehingga ia tampak antipati terhadap perempuan seperti Jamila tidak diungkapkan. Begitu pula tokoh Surya Saputra yang engga penting (i don't what the heck is he doing here??), karakter Malik, Ibrahim, Susi (Ria Irawan) yang terkesan numpang lewat doank tanpa eksplorasi. Dan penonton pun tertawa leihat aksi Fauzi Baadilah sebagai pimpinan kelompok Pemuda yang selalu berteriak-teriak melawan Jamila. Yahhh... mungkin karena ini adalah sebuah film tentang Jamila...

Btw, film ini engga jelek koq, mungkin karena bercerita ala sinetron kali ya...

5.5 out of 10 stars..

P.S. : ada yg adegan agak aneh ketika Ibrahim mengatakan kalau ia ingin mengetahui latar belakang dan kehidupan Jamila. Sebuah kalimat aneh yang dilontarkan oleh seorang pria kepada wanita yg dijumpai di sebuah klab malam. Kalaupun Ibrahim adalah pria baik-baik, what the heck is he doing there??

KRENKTU : what a f*cking retarded movie..

@PURI XXI, studi 2, May 7 2009, 1845 hrs

Film berdurasi 85 menit ini menceritakan tentang Chev Chelios (Jason Statham), yang ditangkap oleh anggora triad dan diambil jantungnya untuk dicangkokkan ke bos Triad Poon Dong (David Carradine) yang sudah uzur, sebagai gantinya Chelios diberikan jantung buatan bertenaga listrik yg harus di-charge setiap kali tenaga baterainya habis. Chelios berhasil kabur sebelum anggota tubuhnya yang lain akan diambil juga. Dalam pencariannya untuk mendapatkan kembali jantung aslinya ia bertemu kembali dengan kekasihnya Eve (Amy Smart) yang telah menjadi penari strip tease , seorang PSK bernama Ria (Bai Ling), dan teman lamanya yang homoseksual, Venus (Efren Ramirez).

Film ini masih berjalan normal di 10 menit pertamanya. Keanehan dimulai ketika theme song yg berubah-ubah dari tekno jepang ala game online Ayo Dance sampai lagu rock yang engga karuan mengiringi adegan baku hantam , tembak menembak dan kejar-kejaran mobil di dalamnya.Plus kemunculan tokoh Ria yang selalu berteriak-teriak tanpa juntrungan, dan Amy Smart yang tampil telanjang dada selama 10 menit.
Cinematografi yang pas-pasan, dialog yang amburadul, dan setting film yang berpindah dari klub striptease sampai ke rumah bordil membuat film ini tampak seperti film porno murahan berbujet 12 juta dollar minus adegan hardcore yang tidak disensor.
Adegan fantasi pertarungan Chelios melawan Johny Wang pun dibuat seperti Ultraman melawan para monster.
Kegilaan ini pun diakhiri dengan aksi tembak menembak di rumah El Huron (Clifton Collins Jr), di mana Chelios dibantu oleh sekelompok homoseksual teman Venus yang ingin menuntut balas dendam kepada El Huron dan juga sekelompok PSK berpakaian kulit ala cat woman.

Catatan : film ini memang bukan untuk konsumsi khalayak ramai. Jangan pernah mengajak anak atau keponakan Anda yang masih kecil. Istri, pacar, atau bahkan ibu Anda!
*FHM = for him only.

1 bintang untuk pornoaksi yang dilakukan untuk Amy Smart dan Jason Statham di lapangan kuda
0.5 bintang untuk para PSK yang sudah menyemarakkan film ini
0.5 bintang untuk Bai Ling yang sudah menghabiskan energinya "berakting" di film ini
0.5 bintang untuk aksi kedut-kedutan tokoh Venus

total 2.5 out of 10 stars

Ketika sebuah bank memegang kendali dunia ini... (The International)

@MPX Grande, studio 3, May 8 2009, 1300 hrs

Film berdurasi 115 menit ini bercerita tentang sebuah bank IBBC yang mendanai sejumlah pembuatan senjata illegal yang kemudian akan disuplai ke negara-negara yang sedang mengalami konflik. Berawal dari kematian salah satu agen interpol yang dianggap mengetahui
kejahatan yg diprakarsai oleh bank tersebut, agen interpol Louis Salinger (Clive Owen) dibantu oleh pengacara wilayah Manhattan Eleanor Whitman (Naomi Watts) berusaha mendapatkan segala macam bukti dari kasus ini meskipun mengalami banyak hambatan termasuk dari atasan White sendiri.

Sebenarnya film ini mempunyai potensi box office yang baik bila dilihat dari tema cerita yang diusungnya, namun sayang.... dieksekusi secara pelan layaknya film drama yang tidak punya greget sama sekali meskipun gua mengakui film ini tidak membosankan. Adegan klimaks yang diharapkan pun hanya terjadi satu kali dalam adegan aksi tembak di gedung pameran seni kontemporer.
Clive Owen terlihat pas berperan sebagai agen Salinger, sebaliknya karakter dan akting Naomi Watts terasa sangat lemah. Akhirnya film ini ditutup dengan sebuah ending yang betul-betul tidak bertanggung jawab untuk sebuah film bergenre political thriller seperti ini.

5.5 out 10 stars...

X-Men Originis : Wolverine..

@Plaza Indonesia XXI, studio 1, May 3 2009, 1215 hrs

Film berdurasi 105 menit ini mengisahkan James Logan kecil (Wolverine) yang sudah mempunyai "keistimewaan" untuk mengeluarkan cakar dari tangannya. James melarikan diri dari rumahnya bersama sang kakak Victor Creed (Sabretooth), setelah membunuh sang ayah. Berdua mereka bahu-membahu bergabung dalam perang saudara Amerika sampai perang Vietnam. Akhirnya mereka ditangkap dan dijatuhi hukuman mati karena berani melawan atasan mereka. Di sanalah, perjumpaan mereka dengan Kolonel William Stryker dimulai, yang kagum atas "keistimewaan" mereka, dan Stryker pun menawarkan pekerjaan untuk "membela negara" sebagai tentara bayaran....

1. Di bagian awal film ini terasa kurang detil mengenai bagaimana Victor dan Logan bersaudara bisa menjadi anak angkat?? Berbeda dengan yg gua baca di cinemags, mereka bertemu pada saat diangkat menjadi prajurit bayaran oleh Stryker. CMIIW...
2. Berapa umur Logan dan Victor sebenernya?? Film ini dibuat dengan setting 20 thn sebelum X-men pertama. Dan mereka sudah hidup sebelum perang konfederasi (perang saudara) dimulai..
3. Wade dan Agent zero bukan mutan. Wade berubah jadi DeadPool setelah dia bergabung dengan project weapon X karena berharap penyakit kanker yg dideritanya bisa disembuhkan (dari cinemags). Mungkin akan diceritakan lebih detil di spin off X-men khusus deadpool??
4. Adegan Wade dengan pedangnya keluar dari lift emang agak berlebihan meski gua akuin kerennn! Karena dia bukan mutan cuman jago pedang aja. Ryan Reynolds cocok menjadi karakter yg memang suka berceloteh ini.
5. Liev Schreiber cocok banget sebagai Sabretooth yg ternyata memang punya kemampuan luar biasa di komiknya, dibandingkan pemunculannya di X-men pertama
6. Sayang tokoh Chris Bradley / BOLT (Dominic Monaghan) kurang di-ekspose... seperti Wade dan Agent Zero.
7. Cinematografi film ini keren juga, sayang karena ini film action, ga ngaruh juga... penonton lebih menantikan adegan actionnya.

7.5 out of 10 stars