Seorang pengembala bernama Lu Chenkang (Joe Odagiri) yg diangkat menjadi prajurit oleh Jendral Zhang (Tou Chung-hua) ketika sang Jendral sedang berperang dengan kaum nomaden di perbatasan China pada masa itu. Pemuda Lu yg mulanya tidak mempunyai keberanian membunuh akhirnya ditempa menjadi seorang prajurit berani dan menggantikan Zhang ketika jendral itu terluka. Mereka tidak hanya berperang melawan kaum nomaden, tapi juga serigala dan musim dingin yg tidak bersahabat. Akhirnya Lu dan prajuritnya mengungsi ke sebuah desa yg dihuni oleh suku misterius Harran dan lekat dengan mitos serigala. Di sebuah rumah, Lu menemukan seorang wanita Harran yg cantik (Maggie Q) dan memaksanya untuk berhubungan badan tanpa seorang pun mengetahui keberadaan wanita itu, sampai akhirnya mereka berubah menjadi serigala sesuai dengan mitos di masyarakat Harran ; apabila seorang wanita suku Harran berhubungan dengan pria di luar suku mereka maka kutukan akan jatuh kepada mereka.
Jangan pernah tertipu oleh trailer atau bahkan berpikir kalau film ini adalah sebuah epik sejarah seperti Red Cliff dan Threee kingdom. Sesuai dengan judulnya, film ini betul-betul jujur menceritakan hubungan manusia dengan serigala, that's all. Adegan percintaan yang tanggung dan berating 13 tahun ke atas terasa hanya untuk memanjangkan durasinya. Memang diakui cinematografi film ini di atas rata-rata. Tapi kita tidak berharap menonton saluran Discovery Channel tentang mitos serigala dan musim salju bukan? Latar belakang musik yg seharusnya menjadi andalan film artistik semacam ini betul-betul minim. Visual efeknya untuk badai gurun cukup baik, meskipun ada beberapa adegan yg terlihat "tempelan". Dan di akhir film, penonton pun bergumam... so what? Bahasa ABG-nya gajebo abisss... Well... hanya dua kata yg tepat untuk film berdurasi 90 menit ini : wasted and pointless.
5 out of 10 stars
Jangan pernah tertipu oleh trailer atau bahkan berpikir kalau film ini adalah sebuah epik sejarah seperti Red Cliff dan Threee kingdom. Sesuai dengan judulnya, film ini betul-betul jujur menceritakan hubungan manusia dengan serigala, that's all. Adegan percintaan yang tanggung dan berating 13 tahun ke atas terasa hanya untuk memanjangkan durasinya. Memang diakui cinematografi film ini di atas rata-rata. Tapi kita tidak berharap menonton saluran Discovery Channel tentang mitos serigala dan musim salju bukan? Latar belakang musik yg seharusnya menjadi andalan film artistik semacam ini betul-betul minim. Visual efeknya untuk badai gurun cukup baik, meskipun ada beberapa adegan yg terlihat "tempelan". Dan di akhir film, penonton pun bergumam... so what? Bahasa ABG-nya gajebo abisss... Well... hanya dua kata yg tepat untuk film berdurasi 90 menit ini : wasted and pointless.
5 out of 10 stars
Tidak ada komentar:
Posting Komentar