30 November 2009

When Kill Bill meets Matrix meets Ninja.....

@Puri XXI, studio 7, Nov 29th 2009, 1440 hrs

Berkisah tentang Raizo (RAIN) yg tumbuh besar dalam pelatihan keras tanpa ampun oleh master ninja Ozunu (Sho Kosugi). Ternyata para ninja hasil didikan Ozunu adalah ninja bayaran untuk membunuh. Adalah Mika Coretti (Naomi Harris) seorang interpol Eropa bersama atasannya Ryan Maslow (Ben Miles) yg menyelidiki kasus pembunuhan beberapa politisi Eropa yg diduga pelakunya adalah para ninja.

Film berdurasi 95 menit yg diproduseri oleh Wachowski bersaudara ini, memang mengandalkan adegan martial arts plus visual efek seperti yg pernah mereka lakukan di film Matrix. Tidak perlu berpikir panjang bagaimana semua adegan bisa terjadi atau bagaimana seorang Raizo bisa bertarung mati-matian meskipun tubuhnya hampir hancur, mau tidak mau mengingatkan pada tokoh The Bride (Uma Thurman) di film Kill Bill, dalam keadaan setengah hidup dan bersimbah darah, ia masih bisa bertarung dan menang!!
Apalagi endingnya.. ketika Raizo bertarung one by one dengan musuhnya, mungkin buat sebagian penonton akan berpikir, "kenapa kaga dari tadi aja yah?? pastinya bakal menang!".. yah begitulah, jagoan emang harus kalah dulu dan menyimpan jurus andalannya di saat-saat terakhir bukan?? aneh juga ketika melihat mereka bertarung berdua, tanpa ada polisi yg masuk menerobos gubuk yg sudah terbakar sebagian itu. Wait... tidak usah berpikir, nikmati saja film yg penuh dengan adegan tebas sana-sini ini. Sebetulnya film ini cocok diputar di festival INAFFF! Just remember, don't bring your little minnie kiddie watching this movie!

How about RAIN? Tampaknya Wachowski tidak dapat membedakan antara orang korea dan jepang, sehingga pemeran utamanya diberikan kepada RAIN! Gua jadi inget salah satu lagu Indicent Obsession yg berjudul Lady Rain di tahun 90-an, yg menampilkan adegan hujan-hujanan di video klipnya. Begitu pula Raizo yg tampak seperti kehujanan setiap kali bertarung... entah oleh keringet ataupun darah!
RAIN is cool when he's on stage, but i say nooooo.. when he's talking!

6.5 out of 10 stars..

would you like to have a boyfirend of vampire or were-wolf??

@Puri XXI, Studio 1, nov 29th 2009, 1145 hrs

Has the same plot like its predecessor... Bila di bagian pertama, Bella (Kristen Stewart) jatuh cinta dengan si vampir Edward Cullen (Robert Pattinson), maka dalam sekuelnya kali ini si manusia serigala (yg tidak terakhir), Jacob Black (Taylor Lautner) pun jatuh cintrong dengannya. Ketika Bella ditinggal pergi oleh Ed dan keluarga, Jacob dan para teman serigalanya berusaha melindungi Bella dari serangan vampirella Victoria. Gua agak heran ama yg satu ini, para vampir dan manusia serigala itu menganut sistem, "temen loe, temen gue juga" kali yak?? Mau aja ngelindungi manusia yg ga ada hubungannya ama mereka...

Full of cliche dialogue, and a lot of questionable scenes....
Ketika Ed akan pergi mengasingkan diri.... (ke Rio de jainero bok!!! setau gua udah ancur sih di 2012), dia pun berkata kepada Bella : " You don't belong in my world", " "I don't want you to come", "I can't stay with you", " You're not good for me.".. asli! kacrut abis nih orang... ternyata dia menganggap pacarnya ga terlalu baik buat dirinya, biasanya sih kalo mau mutusin pacar seharusnya lo bilang kalo lo kurang baik buat die, bukan malah sebaliknya!!
Hal yg sama ketika Jacob mengatakan pada Bella untuk meninggalkannya di tengah hujan-hujan yg basah.... "i'm not too good for you", nah ini baru namanya cowok.... kata-kata yg tepat untuk "mengusir" cewek lo, asli! Michael Bay kalah dah...!!

Gimana dengan adegan-adegan ga penting dan patut dipertanyakan hanya untuk memperpanjang durasi film yg hampir mencapai 130 menit ini? saking ga penting gua juga ga inget apaan... bentar... ada sih beberapa.. Bella terjun bebas, adegan yg kurang penting karena alasan Bella untuk ngelakuin juga kurang kuat. Bagaimana dengan adegan Victoria yg dikejar-kejar werewolf tapi tetep aja ga berhasil, tapi ya udahlah, justru ini adegan yg paling gua suka di film ini, dengan latar belakang lagu Hearing Damage oleh Thom York (Radiohead). Jacob yg tiba-tiba marah di dalam bioskop kepada teman sekolah Bella, gua ngerasa adegan ini kurang greget kalau dia harus sampe marah segitunya. Adegan nonton bareng itu sebetulnya juga penting sih, perubahan pada diri Jacob seharusnya bisa dieksekusi dalam adegan yg lebih menggigit.. eh salah.. lebih greget...

Oke.. pada intinya, film ini sebetulnya berfokus pada perjuangan cinta antara Bella dan Ed, seperti romeo dan juliet, "you die, i die..", tapi eksekusinya agak cheesy, bisa-bisanya Ed percaya kalo Bella meninggal padahal dia mempunyai "bayangan" yg bisa menguntit bella ke mana pun dia berada, aneh memang....
Wait... pernah ga sih lo sampe mimpi buruk berulang kali ketika usia lo bertambah tua satu tahun?? Kalo lo sampe mimpi buruk gara-gara itu, lebai abis dah!!
Btw eniwei buswei... kalo ada temen ataupun tetangga di sekitar lo yg bermuka pucet seperti keluarga Cullen, apa lo ga curiga yah? mungkin mereka menderita penyakit apa atau make narkoba??

Trus apa yah yg membuat orang rela mengantri dan duduk di baris paling depan hanya demi menonton film ini? hmm... gua masih bingung kalo ditanya mengenai hal ini. Yang jelas, cinematografinya masih kalah dengan Twilite pertama. Padahal gua pengen banget kalau lokasi di Italia itu bisa lebih terekspose... mungkin untuk menghemat cost-production-nya yg "cuman" 50 juta dollar kali yahh.... tidak ada adegan seheboh permainan base-ball seperti di film pertama.
Dan... permainan musik alexandre Desplat cukup klasik untuk film vampir modern ini.

So gals, if you don't have any friends at school, maybe you could wish that you have a vampire and a wolf man friends who fall in love with you..

5.5 out of 10 stars..

24 November 2009

Crawling in the cave of darkness

@blitzmegaplex GI, audi 8, nov 21st 2009, 1700 hrs

Melanjutkan ending dari film pertamanya, Sarah (Shauna Macdonald) yg mengalami trauma karena 5 teman wanita meninggal di dalam goa yg dihuni makhluk "crawlers", makhluk putih pucat yg buta namun bisa bergerak cepat dan sangat peka terhadap suara dan gerakan. Sarah diminta oleh Sheriff Vaines bersama deputy Rios, dan 3 orang lainnya untuk menunjukkan jalan ke dalam goa tempat hilangnya teman-teman Sarah, melalui sebuah pertambangan tua.

Dibandingkan dengan film pertamanya di mana terdapat lebih banyak konflik antar karakter karena semuanya saling mengenal dan bernuansa gelap, semua hal tersebut berkurang sedikit di sekuel ini, meskipun sebetulnya merupakan pengulangan saja. Overall, gua tetep suka dengan film yg cukup simpel ini, karena kengerian psikologis yang dihadirkan bisa melibatkan penonton untuk ikut di dalamnya. Film ini bertumpu pada pola "survive is a must", menggambarkan bagaimana setiap karakternya harus bisa bertahan hidup secara lebih natural. Apakah mereka harus mengorbankan dirinya atau temannya sendiri bila perlu, di kala ada makhluk karnivora yg siap memangsa mereka dalam suasana goa yg gelap dan sempit. (tentunya tidak cocok untuk penonton yg klaustrofobia). Berbeda dengan film slasher atau gory seperti Dead Snow, meskipun mempunyai tema yg mirip tapi dibuat secara "killing is a must".

Masih ada sedikit pertanyaan yg mengganjal, mengapa sang sheriff bisa memulai ekspedisi tersebut melalui pertambangan tua itu?
Personally, film berdurasi 90 menit ini adalah yg paling gua suka dibanding 5 film lain yg gua tonton di INAFFF 2009...

This movie contains strong violence and gore, suitable for 18 years of age or older audience.

7 out of 10 stars

20 November 2009

SAUNA


@Blitzmegaplex GI, audi 7, Nov 19th 2009, 2130 hrs

Sebuah film horror tentunya harus mempunyai dua senjata utama, pertama alur cerita yg menyeramkan sehingga membuat penonton duduk terkaget-kaget; kedua, alur yg membuat penasaran dan ending yg menjawab semua pertanyaan penonton.

Berdurasi 90 menit, film ini berkisah tentang dua kakak beradik (Eerik dan Knut) yang bertugas untuk menandai wilayah perbatasan antara Rusia dan Swedia di akhir abad ke-16 setelah perang kedua negara tersebut selesai. Di dalam perjalanannya, mereka sempat tinggal di rumah seorang petani beserta anak perempuannya. Karena sesuatu hal yg berbau agama, Eerik membunuh petani tersebut dan mengurung anak perempuannya di dalam gudang. Sejak itu, dalam sisa perjalanan mereka, Knut selalu dihantui penampakan arwah anak perempuan tersebut, sampai mereka tiba di sebuah desa yg mempunyai sauna misterius....

Sayang sekali SAUNA tidak mempunyai kedua hal di atas, padahal film yg beralur lambat ini mempunyai premis cerita yg menjanjikan dan akting para aktor-aktrisnya yg bagus. Film Jelangkung buatan lokal jauh lebih unggul dalam menyajikan adegan horor daripada film yg sama sekali tidak menyeramkan ini! Kesimpulan akhir mengenai apa yg terjadi pada kedua tokoh utamanya begitu aneh dan tidak jelas, sehingga menimbulkan pertanyaan penonton ketika meninggalkan bioskop : "what the heck i've just watched??" Tidak ada adegan kekerasan yg berlebihan, semuanya "betul-betul normal" dibandingkan film horor/thriller lain di INAFFF kali ini. Buat gua pribadi film yg lebih bermain-main dari sisi psikologis ini adalah sebuah tontonan yg sia-sia!

This movie contains some scary moments and brief nudity, suitable for 13 years of age or older.

4.5 out 10 stars

[REC] 2, sebuah evolusi baru dari virus...

@Blitzmegaplex GI, audi 8, Nov 19th 2009, 1930 hrs

Kebetulan gua belum menonton REC pertama versi Spanyol, melainkan Quarantine yg merupakan produksi Hollywood. Meskipun keduanya mempunyai garis besar yg sama, ternyata terdapat sedikit perbedaaan mengenai orang-orang yg terjangkit virus.
Melanjutkan ending dari film pertamanya (baik REC dan quarantine mempunyai ending yg sama), sekelompok Polisi SWAT (4 orang) bersama seorang pendeta menerobos masuk ke dalam gedung terisolasi tersebut. Rupanya sang pendeta mem[punyai misi "rahasia" yg tidak diketahui para tim SWAT tersebut.

Dari segi cinematografi, film Quarantine ternyata lebih "memusingkan" untuk ditonton, banyak gambar night vision dan shaking camera mungkin akan membuat beberapa orang merasa mual, tapi tidak untuk [REC] 2, you could enjoy this even you hate Cloverfield!
Dari sisi horor, film ini tampaknya cukup berhasil membuat greget para penonton, dengan sedikit twist pada endingnya. Yg paling membingungkan dari film ini adalah virusnya yg menular melalui gigitan tersebut adalah virus "kerasukan", namun para penderitanya disebut-sebut menderita penyakit "diabolical possession", alias kerasukan. Sedangkan untuk menyembuhkan penyakit "kerasukan" itu diperlukan antibodi, hmmmm.... sebuah virus gaya baru, perpaduan antara The Omen, the exorcism of emily rose dan Resident evil.

This movie contains bloody horror violence and some bad language, suitable for 18 years of age or older audience.

6.5 out of 10 stars

17 November 2009

This is it!!

@Blitzmegaplex GI, audi 8, Nov 16th 2009, 1700hrs

Well, i'm not a MJ's fans. Definitely, i watch this because Halloween II was swept off from Plaza Indonesia XXI when 2012 is taking all the slots! gosh...
So, i put my expectation at the lowest degree, and... it turns out quite entertaining indeed! I like the music, the choreographer, the sound, the stage, even i could move myself and keep the edge of my seat!
A compilation of interviews, rehearsals and backstage footage of Michael Jackson as he prepared for his final performance, ever!
This documentary movie sounds a 'lil bit commercial anyway, i mean the king of Pop is already gone, and they are still selling his property, okay whatever lah...

7.5 out of 10 stars...

Repent! the world comes to an end!


@Studio EX XXI, studio 2, Nov 16th 2009, 1330 hrs

What i see is what i've expected.. i mean what i've seen before..
Strong morale of story, check!
A great visual effects, check!
Mother of all natural disasters, check!
The scientists predict something wrong, check! It's so rolland's movies!
US president gives his final speech before the worldwide communication is broken, check!
When u see nothing on TV and hear nothing in the radio, apocalypse begins, check!
Our main character is having a bad relationship with his family at first, check!
Our main characters always get escape when the world behind them is torn apart, check!
Everything is suddenly okay in the last few minutes, check! upsss... in the last few seconds, actually!
Some good guys will be sacrefied and b*tches die, check!
Scenes of human from different nations are praying together, check!
Last but not the least, leave it to the chinese!

John Cusack, looking at his pathetic face from Identity to 1408, makes me feel desperate every time watching his movies, it might be why he got this role in 2012. Amanda Peet, she's not acting here, flat expression, having a reunion with Cusack since Identity. Mr. Danny, Oliver, Woody, Chiwetel Ejiofor could have saved this movie! But unfortunately, with a duration about two and half hours, it seems so flat and less-emotion!

Well, I have to admit there's no other movies could visualize disaster greater than this one, even i almost fall asleep because too many copycat action scenes here including from Rolland's previous movies himself. I almost had my laugh out loud when Cusack and his family is trying to escape from California using that LIMO flying over across the streets. It's a not a bird! it's not a rover! It's not the bus from SPEED! it's a LIMO! and it is arrived at the airport 100% safe, yeahh baby... i have a dejavu when Tom Cruise was chasing by tripod aliens in War of the World. Not to mention the Poseidon sinking cruise ship by tsunami, and the rest ... everything is going so instant stupidly! A doctor becomes a pilot, a plane could fled from the hot clouds while taking-off and fly from US to mainland china in just few hours!
I warned you that this movie has nothing to do with the Mayan's prophecies.

At some point, Mr. Rolland has a few actual issues here (besides the catastrophe), like G8 country summit and demonstration reject high interest of debt, while the chinese people could make everything possible in a low-cost.

Personally, i don't believe that 2012 is the final year we stand on earth. But i know something is going on there, more natural disaster, global financial crisis (again..) and of course, the US election...

I like Adam Lambert's song anyway!

9 stars out of 10 for its CGI effects and 6 stars for the plot!

A totally mess citizen game!


MAY I HAVE YOUR ATTENTION PLEASE?!
I HAVE AN ANNOUNCEMENT TO MAKE
THESE FOLLOWING REVIEWS MAY BE NOT SUITABLE FOR YOUNG READERS.
IT CONTAINS VIOLENCE, BOOTIES AND BOOBIES...

@Blitzmegaplex GI, audi 8, Nov 14th 2009, 1930 hrs
Pernah nonton Death Race-nya Jason Statham? Ingat dengan film Crank? (lagi-lagi si botak itu).
Personally, gua suka death race, setidaknya alur ceritanya jauh lebih jelas dan action scenes-nya lebih intens daripada f*cking GAMER ini!! Ga heran kalau film berdurasi 95 menit ini "cuman" meraih 30 juta dollar worldwide.

Kable (Gerard Butler) adalah napi kelas satu (maksudnya napi dengan hukuman terberat, tapi ga jelas juga dia pernah ngapain) yg harus menyelesaikan 30 sesi permainan game supaya bisa bebas. Untuk memainkan game yg disebut SLAYERS itu, sebuah nano chip ditanam di dalam otak bagian kortex Kable (otak bagian mana gitu...). Kasian si nano-nano ini, tampaknya dia dijadikan alasan untuk semua teknologi yg belum bisa dimengerti otak manusia belakangan ini.

Jadi gini.. SLAYERS adalah sebuah virtual game on-line yg pemainnya adalah manusia beneran (para napi) dan dikendalikan oleh seorang player di dunia nyata melalui NANEX (nano chip imlant in the kortex) tadi. Diciptakan oleh seorang Bill Gates wanna-be, Ken Castle (Michael C. Hall). Seperti apa permainannya?? Ga jelas bangettttt, Kable hrs menembak sana-sini semua orang yg terlihat, selama dia sendiri tidak tertembak. Trus, siapa yg mengendalikan Kable? Adalah Simon (Logan Lerman) seorang remaja yg kecanduan hal-hal berbau on-line. Siapa yg mengendalikan pemain lain? ga jelas juga.... pokoke, mereka saling menembak, rettttt trerttttt retttttt, bummmm... bumm... renggggg, tiba-tiba ada seorang pengendara motor dari sirkuit mana, ditembak juga, bummm..... apa se.... trus kamera-nya shaking-shaking ga jelas...

Mr. Castle ini juga menciptakan permainan lain SOCIETY. Seperti apa permainannya? ga jelas!!! Para pemain SOCIETY ini adalah warga sipil yg dibayar untuk menjadi "aktor-aktris" virtual dan dikendalikan pula oleh "player" dari dunia nyata. Salah satu pemainnya adalah istri Kable sendiri, Angie (Amber Valetta), yg dikendalikan oleh makhluk gemuk bergelambir yg kerja cuman makan doank... yaiksss...
Trus mereka ngapain aja di SOCIETY? ga jelas lagiiiii... musik tekno bercampur orang-orang mabok berpakaian kulit yg minim dengan wig dan aksesoris warna-warni, kissing, hugging, spanking, showing booties and boobies...

Yang gua heran adalah batas area permainan SOCIETY ini tidak jelas, karena siapapun bisa masuk ke dalam area permainan (walaupun tidak dikendalikan) termasuk Kable yg berusaha menyelamatkan Angie. Sedangkan SLAYERS mempunyai penjagaan yg tidak terlalu ketat untuk para tahanan kelas berat. Aneh sekali...

Kemudian ada sekelompok orang yg menyebut dirinya THE HUMANZ yg berusaha menyusup ke jaringan SLAYERS beranggotakan Ludacris, Aaron Yoo, dan Alison Lohman.
Mereka berusaha menolong Kable untuk keluar dari permainan SLAYERS. Lagi-lagi tidak jelas motif mereka.
Dan yg paling menggelikan adalah penyambutan Castle terhadap Kable ketika sampai di rumahnya, di mana Castle menari dan menyanyi dengan para bodyguard-nya dengan lagu jazz!

Well... ini adalah film Death Race wanna-be yg dikemas secara CRANK. Semuanya serba tidak jelas... entah gua yg bego atau emang si pembuat filmnya yg ga tau mau buat film apaan yak??

4.5 out of 10 stars..

Contains strong violence, sexual content, booties and boobies, suitable for 18 years of age or older....

when zombies are crawling in the snowy mountain


MAY I HAVE YOUR ATTENTION PLEASE?!
I HAVE AN ANNOUNCEMENT TO MAKE
THESE FOLLOWING REVIEWS MAY BE NOT SUITABLE FOR YOUNG READERS.
IT CONTAINS GORE, VIOLENCE, BRAINS AND INTESTINUMS...

@Blitzmegaplex GI, audi 8, Nov 15th 2009, 1930 hrs
Sepertinya sineas Norwegia sangat suka membuat film-film S2C2+B (slash, stab, chop, cut and bite) seperti ini. Atau kebetulan yg diimpor ke sini cuman film-film itu doank yah??
Tahun lalu ada cold prey 1 dan 2, kemudian gua juga menonton Manhunt di INAFFF 2008.

Dengan cerita yg mirip, sekelompok anak muda pergi berlibur ke hutan dan gunung (ga pernah ada yg ke pantai neehhh..), kemudian mereka diburu oleh orang sakit jiwa dan kali ini ketemu dengan zombi.

Tujuh orang mahasiswa kedokteran yg berlibur ke sebuah kabin di gunung bersalju apa gituu... Di mana seharusnya satu teman mereka sudah menunggunya di sana, tapi yg ditemukan cuman tasnya aja. Ketujuh anak muda itu asik-asik aja sampai ketika mereka kedatangan seorang bapak tua yg pengen numpang ngopi dan bercerita kalau ada legenda sekelompok tentara jerman yg serakah dan masih hidup dari jaman PD II, merampas harta benda dan emas dari penduduk desa yg tinggal di gunung tersebut. Apa betul cerita si bapak tua itu? Trus, ngapain sih si bapak tua yg keliaran sendirian ga jelas kalo emang ada legenda seperti itu? dan kemping sendirian pulak...

Otak dan usus manusia memang menjadi sajian utama film ini, berkaitan dengan karakter utamanya para mahasiswa kedokteran. Zombi-zombi yg kadang berjalan terpincang-pincang, tapi anehnya bisa menghilang secepat kilat dan mengejar para mahasiswa malang itu, kayaknya para zombi itu minum booster dulu kalo mau ngejar manusia...

Adegan yg paling menarik adalah ketika mahasiswa itu tinggal berdua dan mau menghabisi zombi-zombi itu dengan senjata full package di tangannya, kemudian background song pun berkumbang, asikkk banget.....

Yang istimewa dari film berdurasi 90 menit ini? apa yah.... memang gory sih bercampur black-comedy yg ga lucu-lucu amat, dan penonton bisa tertawa sekaligus muak pada saat yg bersamaan. Tapi gua ga ikutan ketawa lohh... ga merasa muak juga sih... biasa ajaaaa..

6 out of 10 stars...

Contains strong gory and violence scenes mix with brains and intestinums spread all over..
suitable for 18 years of age or older.


When the bell rings, the death game begins...


CAN I HAVE YOUR ATTENTION PLEASE?!
I HAVE AN ANNOUNCEMENT TO MAKE
THESE FOLLOWING REVIEWS MAY BE NOT SUITABLE FOR YOUNG READERS.
IT CONTAINS VIOLENCE AND BAD LANGUAGE...

@Blitzmegaplex GI, Audi 7, Nov 14th 2009, 1700 hrs

Film thriller remaja korea yg satu ini betul-betul SAW wanna-be, tapi tentu saja ga ada tai-tainya dibandingkan level kesadisan, ketegangan, dan kecerdasan SAW. Meskipun banyak adegan yg berdarah-darah, yeahh... i mean a lot of blood... orang jatoh kepleset doank, darahnya udah banyak buanget, emang kejeduk apa mas..??

Bercerita tentang kelas spesial untuk "murid jenius" SMU di kala murid lain telah libur, namun mereka dikejutkan oleh hilangnya salah satu murid perempuan yg merupakan juara 1 dan tiba-tiba murid tersebut muncul di layar tivi sekolah, terperangkap dalam sebuah akuarium yg akan diisi air. Si penculik memberikan sebuah pertanyaan yg hrs dijawab oleh para murid dan tiga gurunya sebelum murid tersebut tewas tenggelam. Pertanyaan matematika tersebut ditulis pada dinding akuarium, si pembunuh yakin banget yak kalo tulisannya bisa kebaca melalui layar tivi?? Mending kalo tulisannya gede-gede.
Yang pasti si pembunuh yakin banget kalo semua pertanyaannya bisa terjawab karena yg "terperangkap" adalah murid-murid jenius.

Tadinya gua berharap ada permainan "kejeniusan" di sini, namun "pertanyaan" yg diberikan selanjutnya lebih bersifat personal berkaitan dengan yg pernah terjadi di sekolah itu dan batasan waktu yg tidak jelas. Gua akui memang tidak ada adegan yg lebai ataupun dialog kaga nyambung seperti di film slasher lain.... tapi yg namanya film korea, tetep aja film korea dengan alur cerita yg sangat drama dan tidak begitu intens... untung saja sang sutradara pandai menyatukan musik background untuk mendukung adegan yg sebetulnya "biasa" aja.

Kebodohan terbesar di film ini adalah ketika si pembunuh mengatakan mereka tidak boleh keluar dari sekolah karena akan terbunuh. Okei, salah satu guru berusaha keluar dari pintu gedung, dan masuk lagi dalam keadaan berdarah-darah ga jelas.... tanpa diketahui apa yg terjadi, padahal waktu itu masih siang terang benderang!! Dan selanjutnya di malam hari, para murid dan guru bisa berlari-larian di halaman sekolah dari satu gedung ke gedung lain, oh c'monnnnn.... they should be able to get out of the school!! Mereka betul-betul murid jenius yang bodoh dan ketakutan...

Akhirnya film berdurasi 88 menit ini pun ditutup dengan ending yg cukup memuaskan. Setidaknya dari semua film S2C2 (slash, stab, cut, chop) yg gua tonton akhir-akhir ini, si pembunuh punya alasan yg kuat dan jelas untuk melakukan hal tersebut.

6.5 out of 10 stars

Contains mild violence, lots of blood (i mean only blood), but not gory... still watchable for 15 years of age or older...




13 November 2009

Sebuah kisah hampa tentang robot kecil berhati manusia

@Puri XXI studio 1, Nov 12th 2009, 1920hrs

Toby (Freddie Highmore), anak berusia 13 tahun yang hidup di metro city, kota apung di atas permukaan bumi di mana kehidupan manusia "dibantu" oleh para robot. Ia adalah putra seorang ilmuwan Dr. Tenma (Nicholas Cage) yg bekerja di kementrian Iptek. Suatu hari ia meninggal ketika menyelinap ke dalam ruang percobaan robot "peacekeeper" dengan energi inti merah yg negatif. Dr. Tenma pun segera menciptakan robot tiruan berisi memori Toby ketika masih hidup dengan menggunakan energi inti biru yg positif. Namun akhirnya Tenma menyadari kalau robot itu tidak bisa menggantikan Toby dan membuangnya. Toby terdampar di permukaan bumi dan bertemu dengan anak-anak asuhan HamEgg (Nathan Lane) yg mempunyai gelanggang gladiator tempat para robot saling bertarung. Dan presiden metro city, Stone (Donald Sutherland) mengejar Toby ke permukaan bumi untuk mengambil kembali energi inti biru...

Astro boy sebetulnya berpotensi untuk menjadi film sci-fi yg bagus. Emosi antar Tenma dan Toby cukup kena untuk menggambarkan hubungan ayah dan anak. Sepertinya visualisasi kedua karakter itu memang diciptakan untuk Cage dan Highmore. Namun sayang... rupanya penonton sudah bosan disuguhi film-film robot (terakhir kali ada di film Surrogates), dan hasilnya... film ini tidak terlalu lucu untuk anak kecil dan tidak dapat diterima pula oleh orang dewasa. Sebagai film animasi, tidak ada lagu-lagu yg enak didengar maupun moral yg berhasil disampaikan.
Entah apakah gua bisa memaafkan film animasi yg sekilas mengingatkan kita pada I,robot yg tentu saja lebih "berisi" dalam menyajikan hubungan antara robot dengan manusia ataupun wall-E yg secara indah mengambarkan hubungan antar robot. Well... this movie is still far away from those movies! Banyak sekali adegan yg menjadi tanda tanya... Sebuah robot yg begitu emosional dan juga bisa tidur?? karakter Tenma yg mudah berubah-ubah, sebentar begini dan begitu; sang presiden Stone begitu ingin mendapatkan inti biru dan merah tanpa alasan yg kuat, seorang HamEgg yg begitu dendam pada robot hanya karena dia dikeluarkan dari kementrian IpTek, tidak ada tokoh yg benar-benar jahat atau menyebalkan di film ini (the peacekeeper robot is not villain enough! it's supposed to be a superhero movie!) dan Astro boy yg telah mati dihidupkan kembali oleh ZOG dengan memakai tenaga inti biru yg masih tersimpan (ZOG adalah rongsokan robot yg dihidupkan kembali oleh Astro Boy dengan memakai inti biru yg tertanam di dadanya). Oww.. crap... gua pikir hanya optimus yg bisa dihidupkan kembali oleh allspark saja, ternyata astro boy mengalami hal yg sama. Huhh....!

5.5 out of 10 stars..

11 November 2009

Trust, respect, honour, secrecy and solidarity

@Puri XXI, Studio 3, Nov 10 2009, 1930 hrs

It's started with a party...
Di sebuah pesta menyambut tahun terakhir kuliah yg diadakan di rumah persaudaraan Tetha Pi, 6 mahasiswi anggota perkumpulan tersebut : Cassidy (Briana Evigan, Step Up 2), Chugs (Margo Harshman), Ellie (Rumer Willis), Jessica (Leah Pipes), Megan (Audrina Patridge), dan Claire (Jamie Chung) menyusun sebuah rencana untuk mengerjai Garrett, adik Chugs (Matt O'Leary) yg telah selingkuh dari Megan. Namun rencana mereka berantakan ketika Megan terbunuh oleh Garrett dengan kunci roda. Akibatnya mereka membuang mayatnya yg dibungkus selimut dan jaket Cassidy ke sebuah pertambangan tua di pinggir kota. Delapan bulan kemudian mereka semua lulus di mana pacar Cassidy, Andy (Jullian Morris) terpilih sebagai lulusan terbaik. Di hari kelulusan Maggie (adik Megan) pun muncul tiba-tiba di antara mereka dan kematian mulai membayangi mereka satu per satu ketika mereka mengadakan pesta untuk terakhir kalinya sebelum meninggalkan rumah Tetha Pi. It's ended up in a party....

Didukung teknologi facebook dan youtube, film yg dibintangi oleh bintang muda kurang terkenal ini juga diramaikan oleh penampilan Carrie 'Princess Leia' Fisher sebagai Mrs. Crenshaw, ibu kos rumah Tetha Pi, namun sayang penampilannya hanya untuk menambah jumlah korban sang pembunuh.
Sekilas ide ceritanya mirip dengan I know what you did last summer dengan senjata pembunuh yg berbeda. Masih menggunakan formula lama, film ini layaknya parade gadis-gadis cantik dan seksi pintar-pintar bodoh dengan berbagai macam karakter. Penampilan Leah Pipes sebagai leader dari perkumpulan Tetha Pi yg penuh ambisi untuk bisa menikah dengan Kyle, putra seorang senator dan Rumer Willis sebagai Ellie yg penakut dan mudah panik sama sekali tidak jelek. Beberapa adegan memang terkesan hanya tempelan meskipun tidak mengganggu plus penampakan buah dada mahasiswi yg menjadi nilai tambah atau... nilai jual?
Kesalahan terbesar film ini adalah dialog tanpa arti yg membingungkan dan kebodohan logika yg kaga nyambung. Mrs. Crenshaw muncul tiba-tiba entah dari mana dengan senapan api seakan-akan tahu apa yg sedang terjadi ketika sang pembunuh berada di dalam rumah. Kemunculan Kyle (Matt Lanter) untuk mengecoh penonton sebagai tersangka pembunuh malah menghadirkan dialog aneh. Para gadis yg menemukan mayat temannya dan membahas bagaimana pembunuhnya bisa melakukan hal tersebut. Aren't you supposed to be freaking out or sumthing when you found a friend is dead, in spite of having a discussion? This is not a CSI show, rite??
Seorang gadis berteriak kepada temannya "hey, don't go alone!" dan dijawab "i'm okey!'. Are you a dumb-ass or not?? you already knew the serial killer is out there, and you still go alone? WTF??! As u know.. she died! Maggie yg tiba-tiba terperangkap lingkaran api,di lantai dua ,padahal si pembunuh baru membakar pintu lantai bawah.
Finally, (almost) all the bitches and stupid girls die while the virgin stays alive. And, the killer is always looking for an excuse for killing, even it makes you say, hehh?? you kill just because of it?? for g*d's sakes!
Btw, it gets me dizzy for a couple minute during the opening scene party in that sorority house.
Personally, this movie is not bloody enough! Still suitable watched by 15 years of age or older, if they cut the "showing tits" scene.
Don't forget this one is a remake from 1983 the house on sorority row.

Still quite a fun but stupid...
5.5 out of 10 stars