15 Maret 2010

Dunia impian seorang fashionista sejati : Tim Burton

@Season City XXI, studio 3, March 14th 2010, 1630 hrs

Di hari pesta pertunangan Alice (Mia Wasikowska) yg berusia 20 tahun akan dilamar oleh Hamish (Leo Bill), ia melihat seekor kelinci dan mengejarnya sampai terjatuh ke dalam sebuah lubang kelinci dan "terdampar" dalam sebuah dunia fantasi yg dipenuhi makhluk aneh dan hewan yg dapat berbicara. Rupanya saat itu, Red Queen (Helena Bonham Carter) yang sedang berkuasa, begitu takut ketika mengetahui Alice muncul. Menurut ramalan yg tertulis di gulungan Absolom (Alan Rickman), Alice akan membunuh Jabberwocky milik Red Queen dengan pedang Vorpal dan membuat White Queen (Anne Hathaway) kembali berkuasa. Lalu apakah Alice berhasil mewujudkan ramalan itu? ya iyalahh......

Mulai dari adegan pembuka bahkan sampai ketika Alice yg pucat tanpa ekspresi itu harus berperang melawan Jabberwocky di hari Frabjous (hari apaan seh ini??), kaga berasa sama sekali keseruan dan klimaksnya...zzzzz....
Kenapa sih Alice harus repot-repot mencari pedang Vorpal, sedangkan white queen punya kue yg bisa membuat Alice menjadi raksasa dan akan lebih mudah membunuh Jabberwocky?? Dunia (w)underland yg tervisualisasi dalam film ini tidak begitu "stunning", jamur-jamur dan serangga di hutan mengingatkan gua pada film Up, atau at least Avatar jauh lebih bagus dengan warna-warnanya yg cerah dibandingkan kelamnya dunia Tim Burton.
Karakter yg paling menarik perhatian tentunya Red Queen yg sering berteriak "over the headdd!!", Helena Bonham cukup berhasil menghidupkan karakter yg satu ini. Anne Hathaway, hmm.. i dunno what is she doing here? Apakah dia harus selalu mengangkat tangannya ketika bergerak? aktingnya maksa banget dan lebaiiii.... And last but not the least, Johnny Depp yg berperan sebagai Mad Hatter. Meskipun hanya ada nama aktor ini saja yg terpampang dengan jelas di posternya, bisa dibilang dia bukanlah tokoh sentral film ini. Ga tau napa, gua bosen aja ngeliat karakter yg diperankannya selalu itu-itu saja. Saran gua untuk Mr. Depp supaya sering-sering facial demi menjaga kesehatan pori-pori kulit wajahnya yg sering ditutupi make-up tebal.

Tim Burton memang bukan sutradara yg pandai mengolah plot cerita supaya terlihat menarik, lebih cocok dia berjualan TV super Flat sedatar filmnya ini. Bumbu komedinya sebagai film keluarga pun tidak terlalu terasa. Buat gua, Alice sebuah film yg lack of souls. Memang harus dimaklumi film ini bukanlah buatan Michael Bay yg robotista, melainkan karya seorang fashionista sejati yg selalu identik dengan tata kostum yang ribet, desain seni yg tinggi, visualisasi menakjubkan dari dunia dan karakter ciptaannya dengan make-up yg berlebihan. Lihat saja dandanan menor dari White Queen yg berlipstik merah itu, namanya doank white queen?? I guess it's a great side of Tim Burton. Tidak menutup kemungkinan Alice akan dinominasikan dalam Oscar tahun depan untuk kategori teknis : art direction, costume design, dan make-up. Dari semua filmnya yg pernah gua tonton, mungkin cuman Planet of the apes aja yg gua suka. Film ini memang dipenuhi oleh penonton cilik yg ditemani orang tua mereka (secara terpaksa), karena film ini memang tidak "begitu" menarik (baca : sangat tidak menarik) untuk penonton dewasa.

Sedikit blooper dari film ini, ketika tokoh Charles Kingsleigh (ayah Alice) mengatakan kalau dia ingin ekspansi bisnis ke Jakarta. Well, nama Batavia masih terus dipakai sejak tahun 1619 sampai 1942, sebelum akhirnya berganti menjadi "Jakarta".

At last, i would shout : "Just get me out of the w(u)nderland!!!"

a wonderful wonderland for kids, but not for mature audiences... 6 out of stars

Tidak ada komentar: