23 September 2008

Bangkok , it's corrupt, dirty, and dense....

@Djakarta XXI studio 1, Sep 22 08, 13.00 hrs

Seorang pembunuh bayaran, Joe (Nic Cage) yg ditugaskan untuk membunuh 4 orang di Bangkok, berdasarkan job dari mafia bernama Surat, klien barunya di Thailand.
Untuk menyelesaikan tugasnya di Bangkok, Joe menggunakan bantuan seorang messenger bernama Kong (Shahkrit Yamnarm). Tugas Kong adalah mengambil koper berisi berkas profil sasaran pembunuhan dari Surat, melalui seorang cewek bar bernama Aom (Panward Hemmanee). Jadi, antara Surat dan Joe sebenarnya tidak saling mengenal.
Seharusnya, Joe membunuh messengernya setelah satu pekerjaan selesai, namun kali ini Joe malah melatih Kong untuk membantunya dan mempekerjakan Kong sampai korban pembunuhan yg keempat. Terlihat kalau Joe mulai tidak mematuhi aturannya sebagai seorang pembunuh bayaran..1) Tidak banyak bertanya; 2) tidak meninggalkan jejak; 3) Tidak melibatkan orang yg tidak bersalah; 4) Sadar diri kapan harus keluar...
Bukan cuman itu, Joe tertarik dengan gadis lokal yg bisu tuli dan bekerja di sebuah Apotik bernama Rain (Charlie Yeung). Bahkan, Kong dan Aom pun menjadi saling suka melalui pekerjaan tidak halal mereka.

Sesuai dengan judulnya, film ini benar-benar mengekspolitasi Thailand, khususnya Bangkok dengan bar-bar malamnya, aksi tukang copet, pasar terapung, kuil Budha, gajah di tengah pasar.. nah lhoo.... plus, Charlie Yeung yang menari dengan diiringi gamelan.
Adegan Rain yang memergoki Joe menembaki dua orang tukang palak memang terasa agak cemen. Tokoh Rain sendiri, entah karena tidak ada dialog yang meluncur dari mulutnya, terasa cuman sekedar tempelan belaka, meskipun akting Charlie Yeung tidak buruk sama sekali.

Memang film ini bukan film Nic Cage yg terbaik, but i think it's better than Ghost Rider, and far far better than NEXT.... Reputasi Pang Brothers dalam menggarap film The Eye dan trilogi Infernal Affairs memang sudah teruji, meskipun Bangkok Dangerous versi hollywood bukan karya yg terbaik mereka, namun kepiawaiannya memadukan adegan aksi dengan bumbu drama khas asia terlihat di film ini. Adegan baku hantam, kucuran darah, dan bagian tubuh terpotong menjadi menu utama , ditambah chemistry Joe dan Rain yg cukup mengena.

Sebuah ending yg pas untuk kisah seorang pembunuh bayaran. Memperlihatkan kalau seorang pembunuh bayaran masih mempunyai hati karena ia juga seorang manusia...

Yes, Bangkok is not so dangerous, it's just corrupt, dirty, and dense, like Jakarta...

I give a 7 out 10 stars..

1 komentar:

Bang Mupi mengatakan...

hello bro, emang Pang Brothers pernah menggarap Infernal Affairs?
Gua setuju nih film ga terlalu bagus.