30 September 2008

laskar pelangi.. takkan terikat waktu...

@setiabudi 21 studio 4, Sept 28 2008, 15.00 hrs

Mnrt gua ini adalah sebuah cerita independen yg komersiil...,
mengapa? mengingat film dengan tema cerita yg humanis seperti ini biasanya diproduksi oleh rumah produksi independen di luar sana. Dan gw memberikan salut untuk miles production yg mau "menvisualisasikan" novelnya ke layar lebar.

Gw pribadi sama sekali belum pernah membaca bukunya, dan tidak adil rasanya membandingkan film dengan bukunya, yg merupakan dua media berbeda.
Sedikit sinopsis buat yg belum membaca bukunya....
Film dibuka ketika ikal yg kembali ke kampung halamannya setelah 12 tahun berselang, dan bercerita tentang persahabatan 10 anak kecil miskin di kecamatan gantong, pulau belitung dari thn 1974 sampai 1979. Di mana waktu itu, PN timah yg mengendalikan perekonomian di pulau itu.
Tokoh utama film ini bertumpu pada ikal, lintang, dan mahar, bersama dua guru mereka ibu muslimah dan pak harfan yg idealis untuk tetap memberikan pendidikan kepada anak-anak tersebut di tengah kondisi perekonomian mereka yg memprihatinkan. Berbeda sekali dengan sekolah SD sebelah yg dipenuhi murid-murid orang berada.
Selama 6 tahun mereka mengahadapi pengalaman-pengalaman yg tidak terlupakan sampai ketika mereka dewasa....

Secara umum film ini mempunyai kekuatan inspirasional dibandingkan film-film lokal yg beredar selama 10 tahun terakhir.
Secara fenomenal, film yg bertumpu pada akar masalah bangsa ini yakni pendidikan untuk anak-anak, ternyata mendapatkan sambutan yg luar biasa selama liburan lebaran.
Mungkin para penonton sudah merasa jenuh dengan suguhan setan-setan layar perak dan juga cerita remaja yg itu-itu saja. Atau mungkin karena promosi film ini lewat para pembaca novelnya dan juga melalui sebuah acara sebuah stasiun tivi swasta bahkan ketika film ini belum diproduksi.

Secara fenomenal pula, akting dan chemistry para aktor aktris clik di film ini begitu membaur dan natural , mungkin karena kondisi hidup mereka yg memang persis seperti itu?
Yang jelas, salut untuk cut mini yang berperan sebagai ibu guru yg idealis dan menjiwai perannya dengan baik sekali. Begitu pula dengan pemeran pak Harfan.
Kehadiran Tora Sudiro sebagai pak guru "SD anak orang kaya" sedikit mengganggu film ini dengan mimik "extravaganza"-nya.

Terlihat sekali Rira Riza, sebagai sutradara film ini berhasil membawa film ini ke dalam situasi yg jenaka lewat dialog-dialog cerdas di antara anak-anak tersebut dan penggambaran deskriptif suasana hati ikal, sampai-sampai kemunculan tokoh Flo pun menjadi kurang mulus, plus beberapa scene yang masih terasa membosankan..
Kemudian untuk tim make up artist-nya yang sudah berhasil "menghitamkan" Tora dan Cut Mini sehingga lebih tampak "membaur" dengan karakter mereka, maupun lagu berirama melayu yang bisa menghilangkan harapan dan mendatangkan keputusasaan buat yg mendengarkannya.

Satu-satunya kekurangan film ini mungkin kurangnya pengambilan gambar untuk "mengeksplorasi" keindahan alam pantai pulau belitung, daripada hanya gambar-gambar pertambangan yang gersang dan tidak menjual.

Akhir kata.. meski ini bukan film humanis pertama di dunia, tapi ini adalah sebuah turning point untuk film nasional bahwa tidak selamanya film jenis ini tidak komersiil. Bisa jadi setelah kesuksesan film ini, para produser film dari rumah produksi lain akan mengkuti jejak Miles Production. Seperti halnya fenomena film Ayat-ayat cinta, yg diikuti dengan beberapa film cinta religi lainnya, namun sayang tidak mendapatkan sambutan yg memuaskan arena mereka hanya menjadi "follower"...

laskar pelangi
takkan terikat waktu
jangan berhenti mewarnai
jutaan mimpi di bumi

menarilah dan terus tertawa
walau dunia takseindah surga
bersukurlah pada yang kuasa
cinta kita di dunia

selamanya…

Kutipan lagu soundtrack dari nidji di atas , menggambarkan begitu tulus dan idealisnya para tokoh di film ini... apakah kita masih bisa se-idealis itu ketika jaman sudah berubah seperti ini?

7.5 dari 10 bintang....

2 komentar:

Anonim mengatakan...

WOW!!
bnr2 sesuai sama aoa yg ada dipikiran gw...
terutama bag tora dan flo nya tuh..
ganggu bgt...!

N.A.F.R.A.D. mengatakan...

flo yang mana nih maksudnya?
kalo tora emang cocok di X-travaganza aja seh...