19 April 2010

Trust no one, trade for everything, get the book, and save your faith...

@Puri XXI, studio 1, April 18 2010, 1215 hrs

Eli, seorang pengelana (Denzel Washington) yg tidak jelas asal-usulnya melewati padang gurun di jaman runtuhnya peradaban umat manusia. Sampai ia akhirnya tiba di sebuah kota yg di"kuasai" oleh Carnegie (Gary Oldman). Carnegie terobsesi mencari sebuah buku yg dianggapnya bisa dipakai untuk mengendalikan seluruh umat manusia, dan secara tidak sengaja dia mengetahui dari Solara (Mila Kunis) kalau Eli menyimpan buku yg dicarinya itu. Solara adalah anak dari Claudia (Jennifer Beals), wanita buta yg menjadi "piaraan" Carnegie atau apa pun sebutannya. Carnegie bisa mengendalikan kota itu karena dia mengetahui sumber air yg tersisa, dan hanya dia pula yg bisa membaca. 30 tahun setelah kehancuran peradaban manusia, hanya tinggal generasi tua saja yg bisa membaca, di antaranya Carnegie, Eli dan Claudia. Uang tidak dipakai lagi sebagai alat pertukaran, melainkan barang-barang yg tersisa dari peradaban masa lalu, mulai dari kain, bumbu kentucky, sabun, sampo, atau apa pun yg berguna. Tidak ada daging ataupun roti yg dimakan.
Eli sendiri memulai perjalanan karena adanya bisikan yg menyuruhnya untuk membawa "buku" tersebut ke daerah barat, dan dia bertekad untuk mempertahankannya dari siapa pun. Apa sebetulnya buku itu? dan berhasilkah Eli menuju ke daerah barat?

Overall gua suka dengan visualisasi film yang bernuansa sephia ini dengan scoring berirama padang gurun bercampur religi. "Desir pasir di padang tandus.... segersang pemikiran hati... " nah loh koq jadi ayat-ayat cinta, hehehehehe. Di beberapa bagian film ini terasa banyak "berceramah" tentang agama lewat kalimat-kalimat yg terlontar dari mulut Eli dan Carnegie. Kelemahan terbesar adalah banyak adegan yg menimbulkan banyak pertanyaan, menyebabkannya sebelas dua belas dengan Percy Jackson.
Eli sebagai seorang pengelana jagoan yg pintar bertarung dengan pedang, menembak, memanah sekaligus "berceramah", menimbulkan tanda tanya besar, siapakah dia sebenarnya?? Apalagi dengan ending di mana Eli memakai jubah seperti itu. Begitu pula Carnegie yg begitu ambisius dan tangan besi dia mengandalkan segala macam cara supaya bisa mendapatkan "buku" tersebut. Latar belakang kedua tokoh tersebut tidak tergambar dengan jelas.
Bahkan setting film hanya disebutkan 30 tahun setelah kehancuran peradaban manusia karena peperangan, peperangan semacam apa? Hughes bersaudara sebagai sutradara terasa pelit sekali mengelaborasi bagian ini. Padahal dengan durasi 115 menit, gua pikir penonton tidak berkeberatan bila durasinya ditambah 10-15 menit lagi untuk menjelaskan semuanya. Film serupa, I am Legend jauh lebih baik dalam hal yg satu ini. Berbeda dengan setting I am Legend di daerah kota, maka film ini terbatas di padang gurun saja.
Lalu, makanan apakah yg dimakan oleh para penduduk Carnegie? Bagaimana bisa tiba-tiba Solara bisa mengendarai mobil, padahal dia hanya sebagai seorang "pesuruh"? Plus, Solara yg tiba-tiba menjadi jagoan di akhir cerita, i guess Eli trained her well enough in the job training, thru their "journey to the west", hehehehehehe... Ceritanya sendiri kurang orisinil, perjalanan mereka menuju ke daerah barat mengingatkan gua pada cerita Sun Go Kong yg mengawal biksu XuanZang untuk memperoleh sutra agama Buddha, hmmmm.... You'll understand after you watch this movie.

Di luar alur ceritanya yg masih menjadi tanda tanya besar, gua suka karena mengandung moral cerita yg kuat (meskipun agak "berceramah"), scoring yg mendukung, dan tentu saja adegan aksi yg cukup sadis. Akting Gary Oldman memang selalu pas sebagai antagonis, sementara Denzel tampak begitu-begitu saja dengan raut wajahnya yg selalu serius dalam adegan apa pun, dalam film apa pun, bosen ngeliatnya dah!
Ada satu adegan tembak-tembak yg cukup "menggetarkan"! Patut ditonton di bioskop!
Spread the "book" dan save your faith!

7 out of 10 stars...

Tidak ada komentar: