08 September 2010

Mesrine : Insting pembunuh (bagian pertama)

@Puri XXI, studio 5, Sep 7th 2010, 1915 hrs

Gua suka banget ama film model kayak gini, orang jahat yg suka ngerampok bank... Bercerita tentang hidup Mesrine (diperankan oleh Vincent Cassel), biografi seorang penjahat legendaris Prancis yg beraksi di tahun 1960-an sampe 1970-an. Sebelas dua belas dengan Public Enemies-nya versi Johnny Depp, namun versi Prancis ini jauh lebih "dinamis" dan tidak membosankan. Tapi kalo soal flamboyan, masih menang Depp dibanding Cassel.
Film dibuka ketika Mesrine dan wanita "partner-in-crime"-nya dicegat oleh sekelompok orang ketika berkendara. Dan alur pun mundur ke tahun 1959, ketika Mesrine bergabung dengan tentara Prancis dalam perang Algeria, di mana dia membunuh sanderanya tanpa berkedip... Sepertinya adegan ini ingin menunjukkan kalau Mesrine emang mempunyai insting seorang pembunuh, penjahat, penculik, perampok, atau apalah namanya itu... But somehow, gua merasa ini kurang kuat, karena dalam biografi asli Mesrine sebetulnya perangai "jahat" itu sudah tampak waktu masih kecil dan tidak ditampilkan di sini.

Agak kaget waktu mendengar dialog di awal film yg kaga sinkron dengan gerak-gerik mulut para aktor, ternyata film ini di-dubbing ke dalam bahasa Inggris (kenapa jaringan 21 tidak mengimpor versi bahasa Prancisnya aja yaa...??).

Dengan durasi 105 menit (dari 110 menit yg sudah disensor), gua merasa film ini agak cepat menggambarkan kehidupan Mesrine, meskipun termasuk lengkap mulai dari hubungan dengan orang tuanya dan romantika. Setelah dia keluar dari ketentaraan Prancis, menjadi anak buah gangster Guido (Gerard Depardieu), kemudian menikah dengan Sofia (Elena), "insyaf" dan bekerja sebagai karyawan, tapi balik jadi penjahat lagi karena di-PHK, dan tiba-tiba masuk penjara lagi karena tertangkap waktu merampok bank. Sayang, adegan merampok bank ini tidak ditampilkan dalam film ini. Bahkan seinget gua di film ini hanya ada satu adegan merampok bank, padahal dalam satu dialog, Mesrine mengatakan kalau pekerjaan adalah ngerampok.

Sampai akhirnya Mesrine bertemu dengan wanita "partner-in-crime"-nya Jeanne (Cecile de France), setelah berhasil melarikan diri dari penjara, dan ga jelas Sofia udah ke mana. Mereka ngerampok kasino milik gangster lain ala Bonnie and Clyde, dan harus "mengungsi" ke Kanada karena dikejar-kejar sesama penjahat. (lagi-lagi) dalam biografi asli, mereka sempat merampok toko perhiasan dan bahkan Mesrine sempat membuka sebuah restoran. Huhh... sang penulis rupanya banyak membuang bagian yg seharusnya bisa membuat film ini lebih seru lagi.
Selanjutnya di Kanada, Mesrine dan Jeanne pun melanjutkan aksi "insting penjahat" mereka.....

Dalam biografinya ditulis pula, kalau Mesrine dijuluki manusia dengan 100 wajah, mungkin ahli menyamar maksudnya, tapi aneh dalam filmnya tidak ada penekanan di bagian itu.
Mengejar durasi adalah alasan yang paling tepat, mengingat filmnya dibelah menjadi dua bagian sehingga alurnya dibuat lebih cepat. Bagian terpenting dalam film ini adalah ketika Mesrine masuk penjara dan disiksa, akhirnya meloloskan diri, dan kembali lagi ke penjara untuk membebaskan para napi yg lain. This is the best part of this movie! Adegan "pembebasan" yg diiringi dengan tembak-tembakan dengan para sipir penjara justru digambarkan paling detil daripada cerita kehidupan Mesrine sendiri. Adegan tersebut ditampilkan dalam gaya yang wajar ibarat makan black forrest yang lembut kuenya dan pas banget rasa coklatnya, jiahhh....

Sudah jelas film ini tidak akan "seheboh" film-film aksi Hollywood, meskipun sang sutradara, Jean-François Richet pernah menyutradarai film Assault on Precinct 13 yg dibintangi Ethan Hawke dan Laurence Fishburne, sebuah film bertemakan polisi dan penjahat juga. Tapi seperti yg gua udah tulis di atas, film ini termasuk dinamis. Adegan tembak-menembak hanya dor, dor, dor.... klasik, agak sadis, dan intens (lepas dari setting-nya yang jadul) , tidak seperti film Hollywood yang bombastis, trettt, treeettt,,, dorrr, derrr dorrrr, ka-boommm. Bahkan Cassel dan Richet juga dianugrahi best actor dan best director dalam Cesar Awards, Oscar-nya Prancis di tahun 2008. Penampilan Depardieu sendiri kurang berkesan, (lagi-lagi) mungkin karena kejar durasi.
Gua tidak sabar menunggu bagian keduanya untuk melihat sepak terjang Mesrine dan Jeanne, semoga aja diputar di sini. Sebetulnya bagian pertama ini mempunyai sub-judul, Killer Instinct, tapi entah kenapa malah diberi judul Public Enemy #1 , yg nota bene adalah sub-judul dari bagian keduanya.
Dan satu lagi... bisa jadi ini bukan filmnya semua orang, mengingat bertemakan gangster dan ber-setting jadul.

"Nobody kills me, until i say so!"
7 out of 10 stars

Tidak ada komentar: