13 Oktober 2008

Apakah Anda sering kecewa terhadap sang pencipta?

@Hollywood KC studio 4, Oct 12 2008, 13.15 hrs
durasi 110 mnt

Apakah Anda sering kecewa terhadap sang pencipta?

Sudah berjuta kali berdoa dan berusaha tapi permintaan Anda tidak pernah dikabulkan...
Ya mungkin Tuhan sedang sibuk...seperti kata si Kadir di film ini.
Atau mungkin Dia sedang merencanakan sesuatu yang tidak pernah terpikirkan oleh Anda sebelumnya... Namun ketika rencana itu datang, apakah kita bisa menanggungnya? Are you sure?

Begitulah kira-kira inti dari film Doa Yang mengancam.
Seorang kuli pasar di sebuah kampung antah berantah bernama Madrim (aming S. sugandhi) yang sudah bekerja keras, namun hidupnya selalu pas-pasan, ngutang sana ngutang sini.
Belum lagi dia mudah tergoda bujuk rayuan dari teman-teman seprofesinya untuk berjudi.
Akhirnya Juleha sang istri (Titi Kamal) minggat tanpa jejak.
Kadir (Ramzi) sang sahabat, selalu menasehatinya untuk berdoa dan berusaha secara seimbang.
Namun Nasib Madrim tak kunjung berubah sampai akhirnya dia mendapatkan ide untuk menantang Tuhan melalui doanya, apabila dia tidak dapat menemukan istrinya dalam 3 hari dia akan berpaling pada setan.

Madrim pun berkelana sampai kampung Cigundul di Banten Selatan. Sesampai di padang rumput, tiba-tiba dia tersambar petir dan ditolong oleh pak kades (Jojon). Pada saat itu diketahui kalau dia mempunyai kekuatan untuk mengetahui lokasi seseorang dengan hanya fotonya saja.

Seorang polwan (Berliana Febrianti) yang mengetahui kemampuannya itu pun mengajak Madrim untuk bekerjasama menemukan para buronan.
Akhirnya seorang buron kelas kakap bernama Tantra (dedi Sutomo) "menculik" Madrim dengan iming-iming apartemen mewah dan gaji 10juta perbln.

Apakah Madrim bisa menemukan kembali Juleha? dan hidup bahagia dengan kekayaannya itu?

Sebenernya ide cerita film ini menarik dan tokoh-tokoh yang ada sangat membumi. Namun sayang beribu sayang seperti kebanyakan film nasional lainnya, sang sutradara dan penulis tidak dapat menghadirkan sebuah cerita yg utuh.
Tokoh polisi yang muncul di awal film sepertinya tidak pernah mencari keberadaan Madrim lagi semenjak "diculik" oleh Tantra. Dan Tantra sendiri tidak pernah mencari Madrim lagi semenjak dia lari dari apartemennya.
Hanung berharap para penonton lupa dengan semua itu dan memaafkannya lewat ending film ini..
Untung saja, ada sedikit sentuhan logika di dalamnya.. bila seorg wanita cantik seperti Juleha mau menjadi istri Madrim untuk selamanya, mungkin Christian Sugiono pun akan memacari Pretty Asmara..

Bahkan sepertinya Hanung berharap penonton bisa memaafkan kesalahan setting dari kampung Madrim yang dilatarbelakangi oleh gedung di Jakarta? Padahal dalam satu dialog Madrim berkata kalau dia tidak pernah datang ke jakarta?
Jadi kampung siapakah itu? Kampung anak betawi di pinggiran jakarta kali yeee....
Sepertinya Hanung agak sedikit kebingungan di film ini, setelah berhasil memindahkan setting kairo ke semarang lewat film Ayat-ayat Cinta.

Tokoh Madrim yg digambarkan bisa mengetahui lokasi seseorg pun berkembang, sampai bisa melihat masa lalu dan kemudian masa depan.. Untung saja film ini tidak berdurasi tiga jam... Mungkin Madrim akan mampu membaca pikiran orang lain bahkan mempengaruhinya... Toh, Clark Kent aja mengalami transformasi sebelum menjadi Superman kan......?

Bagaimana dengan Aming? Kita akan melihat Aming yg berbeda di sini. Bisa dikatakan secara fisik, Aming sangat pas dengan tokoh Madrim. Namun pada beberapa scene, akting dan mimik nya terasa over dengan melebarkan mulut dan mengembangngempiskan hidungnya yg lebar itu.
Yg terlihat berakting "normal" di sini justru Ramzi yg membawa suasana segar ke setiap adegan. Tapi akting betawinya tidak jauh beda dengan yg kita lihat di tivi.
Bagaimana dengan tokoh Juleha? hmm... rasanya tidak perlu aktris sepopuler Titi Kamal untuk memerankannya.
Masih banyak koq aktris cantik lokal yg bisa memerankan tokoh yg cuman muncul dalam beberapa dialog saja.. "aku bukan istrimu lagi, banggg.... bang madrim.. bang...."

Tidak apa-apa, penonton indonesia bisa memaafkan Hanung koq...
Kutunggu filmmu selanjutnya, nung!

6.5 bintang dari 10 (gua masi bermurah hati memberi sebanyak-banyaknya..)





Tidak ada komentar: