01 Februari 2010

He starts losing HIS faith on us....



@Season City XXI, studio 2, Jan 31th 2010, 1455 hrs

Ketika DIA sudah mulai bosan dan kehilangan kepercayaanNya pada manusia, maka DIA mengirimkan para malaikatNya untuk melakukan "pembasmian". Malaikat Michael (Paul Bettany) sebagai jendral malaikat, menentang aksi "pembasmian" itu dan berusaha menyelamatkan manusia dari serangan sejawatnya sendiri yg dipimpin malaikat Gabriel (Kevin Durand).

Diharapkan penonton jangan berpikir terlalu jauh dan berekspektasi terlalu tinggi ketika membaca kutipan dari kitab Mazmur sebagai pembuka film ini.
Dan selanjutnya film ini mempunyai story line yg mirip dengan Terminator, Babylon A.D., dan end of days; tapi dengan level yg lebih rendah dari ketiga film tersebut. Banyak adegan yg tanggung dan memberikan harapan yg tinggi kepada penonton, tapi hanya muncul sebentar dan kemudian menghilang tanpa ada artinya....
Malaikat Michael mempunyai misi pribadi untuk menyelamatkan kelahiran seorang bayi yg dikandung Charlie yg tinggal bersama Jeep (Lucas Black), dan Bob (Dennis Quaid) di bangunan kafe tua di tengah gurun.

Berikut ini penjelasan atas semua keanehan yg terjadi di film ini...

Malaikat Michael adalah sosok yg membumi, sehingga dia rela memotong sayapnya sendiri, padahal dia akan bakal lebih lincah dan powerful kalau punya sayap. Tapi penonton juga harus mengerti kalau bersayap pasti akan sulit berkendara dengan mobil. Toh.. ntar sayapnya juga bakal tumbuh lagi koq.... Dia juga terinspirasi lagu "Walking without wings...", yg pernah dipopulerkan pada tahun 90-an oleh boyband asal langit, West-heaven.

Para malaikat sibuk merasuki satu per satu tubuh manusia sehingga terlihat seperti anjing gila karena mereka tidak mau menodai tangannya sendiri sekaligus terobsesi dengan film-film zombie maupun eksorsisme. Jangan berpikir kalau mereka tidak pernah menonton siaran tivi dari bumi.

Alasan tidak diturunkannya bencana gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus karena wahyu tersebut telah diturunkan kepada Rolland Emmerich.

Michael memilih menyelamatkan bayi Charlie (Adrianne Palicki) yg tinggal di padang gurun secara random dengan GPSnya. Alasannya, supaya tidak terjadi kerugian masal, baik itu materiil maupun moril. Bayangkan kalau dia memilih menyelamatkan bayi di tengah kota, pasti akan banyak gedung pemerintahan dan bersejarah yg rusak. Lagipula cara tersebut sudah pernah dilakukan oleh Arnold Schwarzenegger di kota NY (end of days) dan LA (terminator). Michael yg rendah hati juga tidak mau jadi perhatian pers maupun infotainment.

Serbuan lalat-lalat itu di tengah gurun karena mereka juga tidak mau masuk pemberitaan media pers. Bayangkan kalau headline di koran tertulis "sekumpulan lalat berdemonstrasi memprotes kelahiran seorang bayi". Tentunya para pembaca akan menganggapnya sebagai sebuah lelucon.
Apalagi, pemanasan global telah membuat perubahan cuaca menjadi tidak menentu, mau tidak mau mereka harus bermigrasi secara masal dari pantai timur ke barat yg lebih hangat ketika musim natal tiba. Namanya juga migrasi, jadi mereka cuman numpang lewat doank....

Tokoh Kyle (Tyrese Gibson) adalah orang kota yg dikejar-kejar tukang tagih karena tidak bisa membayar tagihan telepon selama berbulan-bulan, akibatnya dia mencari telepon gratisan sampai padang gurun, kasian banget nih orang....

Untuk membantu kelahiran seorang bayi tidak diperlukan keahlian seorang bidan, cukup orang yg berani melihat dan sanggup bilang "pushh... push...." Bahkan sang bayi tidak perlu capek-capek diputuskan tali pusernya, karena sang bayi akan memutuskannya sendiri.

Manusia yg dirasuki oleh malaikat tidak tahan mendengar suara tangisan bayi karena terbiasa mendengarkan lagu-lagu Ungu, ST12, KerisPatih dari I-Pod ketika tidak ada kerjaan di atas langit sana.

Gabriel yg narsis tentunya memerlukan sasangkala untuk memberitahukan kedatangannya ke bumi, mengingat koneksi internet antara bumi dan langit belum terhubung sama sekali. Sehingga status FBnya "I'm coming to earth" tidak akan terbaca oleh orang-orang di bumi.
Gabriel yg mempunyai sayap setajam silet ala Feni Rose pun telah meng-upgrade semua peralatan yg dipakainya termasuk gada berputar. Ini membuktikkan kalau malaikat sama sekali tidak gaptek, mengingat mereka juga nonton tivi, memakai GPS seperti Michael, dan mendengarkan I-Pod.

Bagaimana dengan si nenek spiderman? Nenek gila itu cuman numpang lewat doank, dia adalah "grand-ma of all flies", ibarat lalat yg tidak pernah menghabisi makanan yg dikerubunginya, cuman di-icip-icip aja; buktinya dia tidak berusaha menyerang atau membunuh Charlie.

"The prophet" yg memberikan jalan kepada Charlie dan Jeep untuk menyelamatkan diri juga bukan siapa-siapa, cuman kebetulan anak kecil yg ngefans ama Klux-Klux Klan dan suka main topeng-topengan dari kertas.

Tato yg tiba-tiba muncul di badan Jeep menunjukkan kalau tato jaman sekarang selain temporary dan instan, juga bersifat invisible; bisa dimunculkan kapan saja sesuai dengan keinginan pemiliknya. Bisa dimunculkan pada saat menyetir, ntar kalo udah sampe di pesta atau acara formal bisa invisible mode.

Michael yg udah mati ketusuk trus bisa muncul lagi sebagai malaikat? ya iyalah... ibarat ganti packaging, isinya kan tetep sama. Ya toh, ya tohhhh.....??

5.5 out of 10 stars... untung aja cost production film ini mur-mer.






Tidak ada komentar: