04 Juni 2010

Look closer... look deeper.... into the OCEANS

@Puri XXI, studio 7, Jun 3rd 2010, 1915 hrs

Akhirnya kesampaian juga gua menonton film berdurasi 100 menit ini... Adalah film dokumenter kedua setelah EARTH yg gua tonton di layar bioskop. Sayang film ini tidak diputar di blitz, pastinya akan lebih puas nontonnya.

Beberapa scene awal terasa agak dragging, satu sama lain terasa tidak saling berhubungan. Mungkin ini kelemahannya bila dibandingkan dengan EARTH yg lebih bagus dalam hal kontinuiti alur cerita, mulai dari kutub utara sampai kutub selatan.
Film dibuka oleh hewan air yg gua bingung apa sebutan mirip komodo atau biawak tapi bisa menyelam ke dalam air?? kemudian ada anjing laut yg sun-bathing sambil guling-gulingan di atas pasir putih, dan banyak dihinggapi lalat-lalat yg mencicipi betapa asinnya kulit mereka...

Selanjutnya penonton sudah mulai menebak-nebak ataupun tidak tahu sama sekali hewan apa yg muncul di layar, mulai dari ikan yg lucu kayak Nemo sampe ikan yg ga jelas lagi bentuknya dan jelek kayak batu karang yg item.

Adegan yg cukup memorable ketika burung-burung (camar kali yak??) menjatuhkan diri ke dalam air bagaikan torpedo yg dijatuhkan dari udara, menyelam untuk menangkap ikan-ikan yg sedang bergerombol di bawah permukaan air laut. Pada saat yg bersamaan ikan-ikan itu juga sedang diburu oleh lumba-lumba.
Tak kalah menariknya adalah adegan "pertarungan" antar lobster dengan kepiting layaknya dua pendekar silat yg beradu cangkang. Mau tau siapa yg menang?? Hmm, nonton sendiri ya..!

Mungkin ada scene yg agak "disturbing" adalah perburuan ikan paus dan hiu, entah apakah adegan tersebut dilegalkan demi pembuatan film ini. Tapi yg jelas untaian kalimat tidak akan cukup mendeskripsikan semua adegan di atas. Perebutan rantai makanan, simbiosis, dan berjuang untuk hidup adalah bagian dari proses kehidupan yang terjadi tidak hanya di darat, tapi juga di dalam lautan.

Diiringi oleh musik klasik dari dentingan piano dan gesekan biola ala Roman Polanski, film ini mengakhiri perjalanannya ketika lautan mengamuk dan mengombang-ngambingkan kapal yg dapat disaksikan dalam film The Perfect Storm. Hanya saja, tanpa visual efek tentunya, semua terjadi secara natural....

Namun semua itu akan punah apabila manusia tidak dapat memeliharanya, dan generasi mendatang akan melihat keanekaragaman biota laut melalui museum ataupun akuarium sea world saja.

Salut buat tim produksi film ini, karena prosesnya tidaklah mudah, diperlukan kesabaran dan tantangan yg jauh lebih besar, karena berhadapan dengan alam dan biota hidup di luar kuasa manusia...

A stunning visualization, a heavenly experience in the OCEANS....
9 out of 10 stars

Tidak ada komentar: