09 Juni 2010

TEKKEN : sebuah pertarungan tanpa "rasa"

@Puri XXI, studio 1, Jun 8th 2010, 1950 hrs

Bersetting ketika dunia dikuasai oleh beberapa korporasi raksasa. setelah perang (perang apa?? ga jelas). Amerika sendiri dikuasai oleh perusahaan Tekken yg dipimpin Heihachi Mishima (Cary Hiroyuki-Tagawa). Film dibuka dengan adegan kejar-kejaran dalam kegelapan layaknya film Nayato di sebuah tempat pembuangan sampah yg lebih mirip pabrik besi dengan semburan api di mana-mana. Jin Kazama (diperankan oelh Jon Foo) masih kalah hebat dari Jackie Chan maupun aktor-aktor di film D13. Adegan yg tidak seru itu ditutupi dengan sound efek dan lagu-lagu rock yg berisik. Ternyata Jin ini mencuri barang yg ga jelas apaan untuk diserahkan kepada temannya, dan mendapat bayaran global dollars (lembaran mata uang baru yg mirip dengan uang monopoli).

Jin yg tinggal di Anvil, pinggiran Tekken City (keduanya dibatasi tembok dan dijaga ketat oleh pasukan Tekken yg mirip Darth Vader), pulang ke rumahnya bertemu sang ibu, Jun Kazama.... Terjadi pertengkaran kecil dan ibunya berteriak "Jin, jangan pergi..." Di tengah jalan, Jin dipanggil Kara.. "Hei, Jin!" Dengan penuh nafsu keduanya pun berciuman dengan rated PG, mengingat banyak anak kecil yg menonton film ini. Tiba-tiba saja dia tau kalau rumah ibunya sudah dikepung pasukan Mishima dan buru-buru pulang, maklum Jin dan Jun memang punya ikatan yg kuat, kasian deh Kara ditinggal begitu aja..... Tentunya para penonton sudah dapat menebak apa yg terjadi. Cerita balas dendam usang yg sudah pernah kita lihat di film-film seperti ini, termasuk Chun Li yg terakhir.

Jin pun mengikuti turnamen Iron Fist yg diadakan Tekken setiap tahun, supaya bisa bertemu dengan Mishima dan membalaskan dendamnya. Agak aneh memang, ga jelas Tekken ini perusahaan apaan sehingga mau-maunya ngurusin pertarungan semacam ini. Dalam pertarungan, pada awalnya Jin digebuki habis-habisan oleh Marshall Law. Dalam keadaan teler ia mendapat bisikan kata-kata sang ibu di masa lalu, hebat bin ajaib ia bangkit dan menghajar Law,blasssss... ia pun menang dan terpilih sebagai "people's choice awards" dari Anvil, tapi ga pake polling sms lohh... lagipula gua engga melihat pemakaian handphone di film ini. Makin ga jelas aja setting film ini.

Bersama Steve Fox yg menawarkan diri sebagai manajernya, mereka berdua pun memasuki arena pertarungan Iron Fist. Ada Eddie Gordo, Christie Monteiro, Raven, Yoshimitsu, Bryan Fury, Miguel Rojo, Sergei, dan Williams bersaudara yg semuanya mempunyai sponsor dari korporasi perwakilan mereka, sedangkan Jin adalah perwakilan "people's choice", oke dehhhhh.... Christie dan Williams bersodara adalah peserta wanita di kompetisi ini, mereka bertiga lebih mirip "prostitute" daripada petarung. Lihat aja Christie yg selalu memakai bra dan hot pants leather berbentuk V yg menampilkan belahan bokongnya bagian atas... so excited hmm... Belum lagi, Williams bersodara yg kerjaannya cuman "banging" bersama Kazuya, anak Heihachi yg pengen Tekken diserahkan ke tangannya. Sementara Heihachi sendiri sering memarahi Kazuya sambil berkata, "kamu belum bisa memahami!" Memahami apa juga ga jelas... yg jelas penonton juga tidak paham atas kalimatnya itu.

Aneh memang, sempat terpikir kalau semua peserta bakal diadu satu persatu, bukannya pertarungan adalah inti dari film ini yak?? Christie sendiri hanya bertarung sebentar dengan salah satu dari Williams bersodara dan menang dengan mudah, ya iyalahhhh sesama "prostitute" getu loh...
Jin begitu kesengsem ketika pertama kali melihat Christie, dan penuh nafsu ingin nge-kiss Christie. Rupanya Jin yg mirip dengan Aaron Kwok dan bergaya rambut seperti vokalis yg sedang heboh dengan video pornonya itu, lupa dengan Kara di luar sana... kasian (lagi) dah si Kara.... Abis dengan LM, ada CT, dan siapa lagi yakk.. Abis samaKara, trus Christie, ga sekalian dengan Williams juga??

Singkat kata Kazuya mengetahui siapa jati diri Jin yg sebenarnya dan menginginkannya mati. Dia pun mengadu Jin dengan Bryan Fury. Seperti biasanya di awal pertarungan Jin dipukul sampai bebek belur.... tapi berdarah dikit doank, padahal Bryan adalah seorang cyborg. Di tengah ketelerannya, (lagi-lagi) Jin mendapat bisikan dari ibunya dan denggg...... bangkit, blasss.... mati juga si Bryan. Hubungan ibu dan anak memang tidak terpisahkan oleh waktu dan ruang, itulah pesan moral dari film ini, bravo!!!
Pertarungan terakhir berlangsung Kazuya sendiri dengan Jin, aneh bin ajaib (lagi..) Kazuya yg sepanjang film lebih banyak "banging" bersama Williams bersodara ternyata bisa berantem juga. Emang ada sih satu adegan di mana dia latihan main-main kapak, oke deh kalo begitu....

Siapa sih Jin sebenarnya... tentunya gua ga bakal nulis semuanya donk di sini, gua yakin penonton sudah bisa mengira-ngira, at least bisa menebak hubungan Jin dengan klan Mishima. Sebetulnya ga penting juga sih siapa Jin itu. Semua dialog dan cerita di bagian awal cuman nempel doank. Toh film ini memang hanya bertumpu pada adegan pertarungan yg terasa nanggung koreografinya, jauh dah ama Ip Man. Sama seperti adegan awal, adegan pertarungan yg ga menarik itu ditutupi oleh sound efek dan lagu-lagu rock yg berisik.

Satu yg menarik perhatian gua adalah rambut Jin yg selalu spike di bagian belakang, padahal dia udah dihajar sampe bebek belur, rupanya dia selalu memakai Gatsby strong! Lihat saja dia selalu membawa backpack yg sepertinya kosong, gua yakin banget kalo isinya adalah Gatsby semua!

Well, setidaknya para tokoh di film ini diperankan sesuai dengan rasnya masing-masing, bukan dipaksa menjadi menjadi bule seperti dragon ball.
Sang sutradara, Dwight H.Little (pernah denger namanya sih), rupanya lebih sering menangani episode serial tivi (Dollhouse, 24, the Practice, Prison Break) dan juga satu film layar lebar yg pernah gua tonton, Anacondas : Hunt for Blood Orchid.

Hmmm.....mungkin penonton tidak berkeberatan dengan alur cerita dan penokohannya yg kurang kuat, namun sayang film ini juga gagal dalam menampilkan fighting scene yg maksimal apalagi tidak semua karakter "dipertandingkan", dan hasilnya 5 out of 10 stars.



1 komentar:

Muhammad Qori mengatakan...

jangan lupakan kehadiran Mario Teguh saat si Jin lagi down dikalahkan musuh.