23 Oktober 2010

The biggest battle of dancing in 3D

@Puri XXI, studio 6, Oct 23rd 2010, 1440 hrs

Luke (Rick Malambri), cowok yg terobsesi untuk menjadi seorang film-maker sedang membuat sebuah film dokumenter mengenai dance berjudul "Born from a boom-box". Luke juga mempunyai sanggar yg disebutnya sebagai "The Vault", sebuah tempat latihan dance untuk mereka yg serius. Well, rupanya dia juga "berprofesi" mengumpulkan orang-orang yg berbakat untuk latihan di sanggar itu tanpa menarik uang iuran... How generous this guy is! Bukan cuman itu aja, sanggar itu mempunyai sebuah klub malam bawah tanah bagi anak muda yg hobi dance... Dan anehnya, tidak terlihat pengunjung yg minum-minum, cuman nge-dance doank. Ngapain juga bayar uang masuk klub cuman buat nge-dance doank yak?? Rupanya Luke dihadang masalah ketika sanggar bawah tanah itu akan disita oleh bank karena uang sewanya tidak dibayar selama 5 bulan. Luke bilang, bisnis klub malam juga sedang lesu, emang klise nih.... Satu-satunya jalan keluar, Pirates (begitulah Luke menamakan kelompok dance-nya) harus memenangkan kompetisi dance "World Jam" berhadiah utama 100.000 dollar!
Aneh juga sih, padahal sanggar itu dipenuhi barang-barang mahal, kayak segudang sepatu Nike limited edition, segunung stereo buat latihan dan dua perangkat komputer canggih yg dimiliki Luke untuk meng-edit film dokumenternya, tapi ga mampu bayar uang sewa, jiahhhh.... Sementara itu, Julien (Joe Slaughter) pemimpin kelompok Samurai yg tajir dan merupakan rival utama Pirates, mengancam akan membeli the Vault, bila Pirates tidak mundur dari kompetisi.

Tiba-tiba muncul Natalie, diperankan oleh gorgeous beauty french-look, Sharni Vinson. Singkat kata, Luke menawarkan tempat tinggal dan jatuh cintrongg (sesuai dengan dugaan dan keinginan penonton tentunya).....tanpa tahu asal-usul yg jelas cewek yg satu ini. Yg penting cakep dan sama-sama suka dance lah....

Kemudian ada Moose (Adam G. Sevani) yg menarik perhatian Luke untuk mengajaknya bergabung dengan kelompok Pirates. Tokoh yang sudah muncul sebelumnya di seri kedua, dikisahkan masuk tahun pertama kuliah jurusan teknik di NYU bersama sahabat masa kecilnya, Camille (Alison Stoner). Jalan cerita yg menunjukkan chemistry Camille dan Moose tampak lebih baik daripada Luke dan Natalie sendiri. Adegan street-dancing dengan irama klasik yg ditampilkan duo Moose-Camille sangat musikal. Moose memang aktor utama dari film berdurasi 107 menit ini. He really can dance! Bandingkan dengan Luke ketika melibatkan diri dalam babak pertama kualifikasi World Jam. Di bagian awal dia ikutan nge-dance, namun di tengah-tengah dia malah ngobrol dengan penonton di pinggir dan kemudian muncul lagi di ending act-nya. WTF?? He is only dancing a 'lil bit in this movie. Salahkan si penulis skenario tentunya... Atau mungkin agak sulit mencari aktor sekaligus bisa nge-dance (walau dikit) dan bertampang komersil seperti pemeran Luke. Oke lah kalo begitu...

Sesuai dugaan, kelompok Pirates dan Samurai harus duel maut dalam final kompetisi World Jam. Bukan suatu spoiler juga, kalau Pirates adalah pemenangnya. Cukup aneh, kemenangan Pirates ditentukan oleh tarian dua menit duo Luke-Natalie yg sebetulnya tidak berkesan sama sekali dan merupakan koreografi terjelek di film ini, meskipun harus gua akui bila gaya tersebut merupakan ciri khas dari trilogi ini. Lagi-lagi, dalam kompetisi final ini, tokoh Luke hanya menjadi penari "figuran" saja.

Well, lupakan jalan ceritanya yg ringan dan mudah ditebak dengan akting standar para bintang muda yg kurang terkenal, film ini memang tidak menjanjikan apapun selain koreografi dance yg keren abis!! Berpadu dengan musik, kostum dan visualisasi 3D yang wow...! Adegan balon, gelembung udara, serpihan tepung (ataupun apapun itu), dan close-up dance-nya betul-betul amazing! Gua suka banget dengan penari bergaya robot. Mungkin kalau kelompok Pirates dan rival-nya ikutan audisi IMB dan IGT, gua yakin banget para juri akan berkata : "kalian lanjut!". Tapi sayang ini bukan acara reality show...

Sepertinya film dance seperti ini cukup laris manis di pasar lokal. Overall, untuk ukuran film dance, Step Up 3 tergolong memuaskan, menghibur, dan tidak membosankan, a must see in 3D!! It is much much better than Street Dance that i watched last month. Bahkan penonton tanpa sadar akan bergoyang sendiri di tempat duduk ketika menonton film ini.
I like to moose it, moose it...

7.5 out of 10 stars...


Tidak ada komentar: