08 Maret 2009

the curious case of the TIME when GOD takes it all from us..

@Plaza Senayan XXI studio 5, Feb 22 2009,1245 hrs

Berlatar belakang tahun 1918 di New Orleans, film ini berkisah tentang seorang anak yg dilahirkan dalam keadaan "tidak menguntungkan" seperti anak lain pada umumnya. Bahkan ibunya pun meninggal saat melahirkannya. Tak ayal lagi,sang ayah menaruhnya di depan rumah panti jompo yg dikelola oleh seorang wanita berkulit hitam bernama Queenie (Taraji P. Henson), dan sang ayah tetap mengawasinya dari jauh.
Selama 18 tahun, Benjamin (Brad Pitt) tinggal di rumah tersebut dan menganggap Queenie sebagai ibunya. Banyak hal yg dia lihat seperti kematian yg menjemput para penghuni yg sudah lanjut usia, perubahan fisiknya yang berbalik arah, termasuk bertemu dengan cucu perempuan salah satu penghuni yg menjadi love at first sight-nya Benjamin, bernama Daisy (Cate BLanchett).
Pengalaman hidupnya pun terus bergulir ketika dia menjadi anak buah kapal milik kapten Mike, bertemu kembali dengan Daisy yg sudah menjadi balerina, dan sang ayah yg akhirnya mengungkapkan semua kebenaran....

Buat gua pribadi, film berdurasi 160 menit ini tidak membosankan. Memang harus diakui alur cerita yang lambat didukung oleh cinematografi yang "gelap" menambah kekelaman pada paruh pertama film ini, dan kemudian berubah menjadi lebih ceria ketika film ini berganti setting ke akhir tahun 60-an, semuanya tampak menjadi lebih "pop" dan modern seiring dengan semakin mudanya tokoh Benjamin. Sepertinya penulis cerita setuju kalau masa muda memang lebih "cerah" daripada masa tua yg tinggal menghitung hari. Jangan dilupakan pula dark-comedy yg disisipkan di film ini.

Mungkin ada beberapa orang yg mengatakan kalau Brad Pitt belum pantas dinominasikan untuk Oscar tahun ini. Aktingnya memang belum sehebat nominator lain, namun usahanya untuk menghidupkan aksen selatan dan tampil beda dengan make-up effect patut dihargai. Meskipun hanya cukup sampai nominasi saja. Masih ingat dengan make-up effect Nicole Kidman di film The Hours??
Bisa dibilang, aktor aktris yg berakting dengan make-up seperti ini mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk masuk nominasi, tentunya dengan cerita yg mendukung pula..
Ups.. tapi gua melihat ada sedikit keanehan pada make-up wajah Brad Pitt ketika dia tampak 20-an di usia parubaya, di bagian kantong matanya..

Akting para pemeran lain bisa dikatakan seimbang, mulai dari Taraji Henson sampai Julia Ormond sebagai Caroline, anak benjamin dan Daisy.
Mungkin yg agak mengganggu sedikit adalah penampilan Cate Blanchett yg berperan dari usia 20-an sampai 40-an dan terlihat tidak mengalami perubahan raut muka dan aksen selatannya yg kadang muncul dan kadang hilang.
Secara umum, Cate rasanya lebih cocok memerankan seorang keturunan Eropa daripada tokoh Daisy di film ini.

Sedikit kejanggalan ketika Benjamin ingin meninggalkan Daisy dan mengatakan kalau Daisy tidak akan sanggup mengurusnya, seakan-akan benjamin sudah mengetahui persis perubahan yg akan dialaminya padahal hampir tidak ada campur tangan diagnosa medis di film ini. Rupanya film ini tidak menitikberatkan pada apa yg sebenarnya diderita oleh Benjamin melainkan bagaimana tokoh Benjamin bisa menikmati waktu mudanya di usia senja...
As the TIME goes by, GOD will take all what he had given to us and we only live once.
That is the curious case of the TIME when GOD takes it all from us... Amen..

8 out of 10 stars

Tidak ada komentar: