08 Maret 2009

Jangan pernah membuka pintu terlarang... (Heavy spolier alert!)

@Slipi jaya 21, studio 4, Feb 8 2009, 1410 hrs.

Terus terang gua suka dengan gaya penceritaan cerita film ini, (cukup) nge-thrill, penuh pertanyaan dan membuat penasaran di setiap adegannya, namun semuanya.... hanya serentetan adegan yg tidak ada hubungannya dan tidak dapat memberikan jawaban atas semua pertanyaan gua dari awal. Bahkan di akhir cerita muncul imajinasi lain... kalaupun Joko anwar mau membuat versi lain untuk cerita yg ini, gua siap menunggu!!! Meskipun penonton lain sudah tidak tahan dan langsung beranjak dari tempat duduknya setelah mengetahui kalau semua itu hanyalah imajinasi Gambir yg meringkuk dalam sebuah sel rumah sakit jiwa...

Mengapa Gambir bisa berimajinasi menjadi seorang pemahat, padahal di dalam selnya dia membaca majalah fashion wanita?? Apakah herosase itu? Ada apa dengan masker babi yg dipakai Gambir sewaktu memahat? dan di manakah karakter Ko Jimmy (Tio Pakusadewo) dalam kehidupan nyata? Belum lagi segambreng pernak-pernik yg digunakan bung Joko dalam film ini seperti papan iklan, Be a good wife, get a job. Welcome to the smiling land, maupun tempelan brosur pada tiang-tiang taman, nama jalan yg aneh, nomor pintu 42651378, yg semuanya memang tidak ada hubungannya dengan inti cerita. Namun gua salut, Joko anwar tampak bersemangat sekali memberikan nuansa art pada film ini terlihat dari setting-nya, scoring-nya, dan yg menjadi klimaks film ini tentunya adegan eksekusi di meja makan, yg seharusnya menjadi trade mark film ini, tapi.. kurang gregetttt buat penonton yg sudah sering menonton film thriller, bahkan dibandingkan film pendek DARA. Gua masih kurang puas nih bung Jokooo.....

Ada blooper yang gua tangkap seperti pada tiang penunjuk nama jalan yang semula hanya terdapat tulisan JL.ANOMALI, pada adegan selanjutnya sudah ada nama jalan lain yaitu JL. MODUS di belakangnya. Begitu pula dengan pintu terlarang yg didobrak Gambir, seharusnya terdapat bekas pengait gembok yg rusak, namun pinggiran pintu terlihat masih mulus. Juga beberapa pesan sponsor seperti Yuasa dan vendor jaringan telekomunikasi 3.

Namun film ini bukannya tanpa pesan, karena pintu terlarang itu adalah masa lalu Gambir yg kelam karena selalu disiksa oleh kedua orang tuanya dan tidak ada yg dapat menolongnya sama sekali dari situasi tersebut sampai dia membunuh kedua orang tuanya di usia 8 tahun.... Sampai ketika dewasa dia tidak bisa melupakannya sama sekali. Ada sebuah dialog di mana seorang nenek yang dijumpai Gambir di pasar (dalam kehidupan nyata, nenek gila ini berdiam di seberang sel Gambir) bertanya : "mengapa kamu tidak pernah menutup pintu?"

Akhirnya... film berdurasi hampir 2 jam ini memang menuntut penonton menerima semua adegan yg ada tanpa harus bertanya mengapa... Karena memang film ini mempunyai sebuah peraturan : tidak boleh ada pertanyaan...

Dan bila anda mendapatkan semua jawaban dari adegan-adegan di film, hati-hati... mungkin Anda seharusnya juga meringkuk di dalam sel itu bersama Gambir...

Namun kegilaan gua hanya sampai pada adegan eksekusi di meja makan, sehingga gua memberikan 7.5 dari 10, untuk pernak-pernik, gambar, art design, dan bloody scene-nya. Dan angka 5 dari 10 untuk sampai pada ending scene....tai kucing!!

Selamat untuk bung Joko karena film ini dapat diputar lebih banyak dan lebih lama di bioskop dibandingkan Kala.

Satu lagi... kata-kata "tai kucing" yang diucapkan toko Dandung dan Gambir dalam film ini, sepertinya sudah menjadi trade mark dalam gaya bertutur novel Sekar Ayu Asmara.


1 komentar:

Anonim mengatakan...

Iya...ya..
Terlalu banyak pertanyaan yang tidak terjawab dan beberapa yang sangat lemah alasannya yang membuat film ini hanya oke sebatas gaya.
Endingnya jelek dan betapa bodohnya adegan pintu yang gemboknya entah kemana.
Over all sih kecewa banget ma Joko Anwar karena dibandingkan karya sebelumnya, Pintu Terlarang sangat turun kualitasnya.