07 April 2009

It is written that a slumdog boy becomes a millionaire....

@Blitzmegaplex GI, Audi 1, Mar 16 2009, 1300 hrs

Film berdurasi 2 jam ini mengisahkan seorang remaja bernama Jamal (Dev Patel) yg hampir meraih uang senilai 20 juta rupee dalam acara Who wants to be a millionaire yg dipandu oleh Kumar (Anil Kapoor). Namun ketika ia mencapai level 10 juta rupee, waktu permainan habis dan harus dilanjutkan beberapa hari lagi. Ketika dia pulang, tiba-tiba dia diculik dan ditangkap polisi karena dicurigai telah bermain curang dalam acara itu. Di sinilah cerita ini bermulai...
Bagaimana Jamal bisa menjawab semua pertanyaan dan mencapai level 10 juta rupee.

Gua tidak mempunyai ekspektasi apa-apa ketika menonton film ini, karena review dari beberapa temen di milis ini yang mengatakan film ini biasa-biasa aja. Well... meskipun gua belum menonton 3 nominasi lainnya (Frost/Nixon, Milk, the Reader), gua setuju bila film ini lebih baik daripada Benjamin Button karena mempunyai alur cerita yg lebih membumi.

Kehidupan kawasan kumuh mumbay (india) dan anak-anak jalanan begitu gamblang dan luwes diceritakan di sini.
Ironisnya, film ini dibuat oleh sutradara bule asal inggris (plus co-director orang india).
Apakah kita juga memerlukan sutradara non-lokal untuk membuat film-film seperti ini, yang notabene latar belakang ceritanya bisa kita jumpai dengan mudah di bantaran kali ciliwung kota jakarta?
Mungkin ini yang membedakan produksi lokal yg bertemakan sama (ingat film SEPULUH??) dengan film ini, karena Slumdog begitu hidup dan mengalir... lengkap dengan karakter yg jelas di dalam sebuah isu sosial yang diramu dengan sedikit bumbu komedi dan tentunya percintaan...

Bahkan penonton dapat tertawa lepas, ketika adegan Jamal "menyeburkan" dirinya hanya untuk mendapatkan tanda tangan aktor idolanya, Amitabh Bachchan.

Gw pribadi juga setuju bila Scoring hasil aransemen AR Rahman memenangkan kategori ini di ajang Oscar, karena scoring-nya begitu hidup dan bombastis untuk masuk ke setiap adegan, sehingga adrenalin penonton pun terbawa. Jadi, bukan cuman soal scoring yg elegan atau tidak. Meskipun gua pikir kalau lagu Jai-Ho terlalu biasa, bagusan Kuch Kuch Hota Hai kalee...

Memang ada adegan yg patut dipertanyakan, seperti Jamal dan Salim yg dapat dengan mudahnya menjadi "guide tour" palsu di Taj Mahal. Dari mana Salim mendapatkan senjata?
Tidak heran memang, bila pemerintah india mengecam film ini, karena akan memberikan gambaran buruk terutama untuk wajah pariwisata india.
Plus, slogan adegan pro-amerika, yg menggambarkan bahwa (orang-orang) amerika dermawan terhadap negara ketiga.

Pemeran Jamal dan Salim kecil bermain pas (selevel dgn Laskar Pelangi), di mana Salim digambarkan sebagai orang yg mau melakukan apa saja demi uang namun masih sayang adiknya, dan Jamal adalah tipe orang yg berjuang demi mencapai keinginannya...
Tak dilupakan juga karakter Kumar yg ga mau acaranya rugi....

Dan film pun ditutup dengan ending yang.. all i just could say : everyone is happy and hollywood loves it!!

So, final question in who wants to be a millionaire, "how did Slumdog millionaire win the oscars?"
A. It's better than other nominees
B. The jury of Academy like to dance with indian songs
C. The jury of Academy never see a slumdog's life
D. It's written


8.5 out of 10

Tidak ada komentar: