14 April 2009

there's nothing called coincidence, if you are KNOW1NG it

@Plaza Indonesia XXI, studio 1, Apr 13 2009, 1215 hrs

Di tahun 1958, sekelompok anak-anak di sebuah SD diminta untuk menggambar seperti apakah masa depan menurut bayangan mereka, dan hasil gambarnya akan dikubur dalam sebuah tabung di halaman sekolah.
Lucinda Embry, salah seorang siswa perempuan malah menulis sederetan angka yang ia dengar melalui bisikan-bisikan yg tidak jelas dari mana datangnya.
50 tahun berlalu, dan tabung itu pun dibuka, semua gambar dibagikan kepada anak-anak yg bersekolah di sana dan Caleb, salah satu anak menerima hasil coretan Lucinda. Sang ayah , John (Nicolas Cage) secara tidak sengaja melihat kertas tersebut dan merasa penasaran mengenai makna di balik angka-angka tersebut. Dan ia pun menemukan kalau semuanya itu adalah kombinasi tanggal dan jumlah orang yang tewas dalam suatu musibah ataupun bencana dalam 50 tahun terakhir di Amerika. Hampir semua kombinasi angka itu sudah terjadi, namun tinggal segelintir yang belum termasuk satu kombinasi angka misterius yang tidak mengandung banyak orang yang tewas.

Film berdurasi hampir dua jam ini memang tidak mengangkat tema baru dalam perfilman Hollywood, bisa dibilang jalan ceritanya merupakan perpaduan beberapa film bertemakan bencana termasuk Final Destination.
Tapi yg jelas, film ini lebih condong ke drama seperti Deep Impact namun memiliki visual efek yg bisa memanjakan mata. Dari segi akting, Nicolas Cage tampak pas (dilihat dari beberapa film terakhirnya), memerankan orang yang hopeless (mungkin karena wajahnya yang sudah tua termakan usia).
Memang ada beberapa alur cerita yg perlu ditanyakan mengapa "orang-orang" tersebut harus menunggu sampai 50 tahun?
Apa tujuannya batu-batu hitam (yang mungkin milik Ponari??) yang diperlihatkan sepanjang film?
Film tertata cukup rapi dari awal sampai menjelang ending, dan buat penonton yg sering menonton film sci-fi thriller, ending dari film ini bukan sesuatu hal yg mengejutkan. Sepertinya sang penulis cerita "menyerahkan" ending-nya kepada "hal" tersebut begitu saja, di mana hal religi bercampur dengan ilmu pengetahuan fiktif, tentunya tidak bisa ditulis di sini karena akan menjadi spoiler. Hehehehehe...
Mungkin ending inilah yang membuat penonton Hollywood agak menjauhi filmnya.

So, jangan lupa untuk menonton film ini di bioskop dengan tata suara maksimal dan layar yang lebar supaya Anda dapat menikmati film ini dengan lebih maksimal pula..

One thing for sure, we cannot stop the armageddon cause it's already written...

7 out of 10 stars, untuk visualisasinya...

Tidak ada komentar: