31 Agustus 2009

Do you want the "prawns" among us?

@Emporium Pluit XXI, studio 1, Aug 27 2009, 1230 hrs

Duduk sebagai produser, Peter Jackson mempercayakan penyutradaraan film ini kepada Neill Blomkamp yang memang lahir di Afrika Selatan di mana film ini bersetting.
Terhitung 28 tahun berlalu (setting film tahun 2010) ketika sebuah kapal alien raksasa "berlabuh" di atas kota Johannesburg dan manusia (tentara) menemukan para "penghuni"-nya yg berbentuk udang dalam keadaan tidak sehat. Akhirnya mereka pun dibawa "turun" ke area penampungan di bawahnya dan diberi nama District 9.

Pada akhirnya karena populasi "udang" (prawns) tersebut makin banyak, maka MNU (Multi-National United, semacam organisasi PBB untuk hubungan bilateral manusia dan alien) pun memutuskan untuk memindahkan mereka ke District 10, sebuah tempat penampungan yg lebih rapi dan jauh dari pusat kota.
Adapun Wikus van der Merwe (Sharlto Copley), petugas MNU yg mengerti bahasa prawns bertugas untuk meminta tanda tangan prawns sebagai wujud persetujuan pemindahan tersebut.
Namun Wikus mengalami musibah ketika dia tersemprot cairan dari sebuah tabung milik prawns yg menyebabkan dia bertransformasi menjadi salah satu dari mereka.
Wikus pun bersembunyi di rumah Christopher Johnson (salah satu prawns, yeahh...they have a nicer name than me!) sementara ia diburu oleh MNU dan orang Nigeria yg mempercayai kalau daging alien dapat membuat mereka menjadi kuat.

Sebuah drama aksi berdurasi 90 menit dengan gaya bercerita dan alur yg berbeda dari film alien yg pernah ada. Wujud makhluk prawns yg jelek agak mirip dengan alien di film predator. Shaking camera juga digunakan untuk penggambaran dokumenter.
Meskipun begitu, film ini memunculkan banyak pertanyaan. Mengapa tidak ada penjagaan yg ketat untuk perbatasan DISTRICT 9 dengan pemukiman penduduk, di mana Wikus dan Chris Johnson begitu mudahnya keluar masuk? Begitu pula mengapa MNU tidak membersihkan daerah tersebut dari orang-orang Nigeria bahkan ada yg berjualan daging di sana?
Kalaupun para prawns itu dianggap tidak berbahaya, mengapa mereka harus membawa senjata waktu meminta persetujuan untuk perpindahan ke District 10? Helow...
Sehebat itukah dalam 28tahun para prawns bisa mengerti bahasa inggris mengingat interaksi mereka sangat terbatas dengan manusia, kecuali MNU dan orang Nigeria itu?
Sempat terpikir kalau film ini akan bercerita lebih banyak mengenai interaksi antara prawns dan manusia pada umumnya.
Hmmm... mungkin ada LIA (Lembaga Inggris dan Alien) di sana yang mengajarkan bahsa inggris kepada keturunan prawns, hehehehhehe...
Tidak pernah diceritakan dengan jelas, mengapa para prawns itu bisa berhenti di atas Johannesburg. Yg jelas Chris Johnson berusaha mengumpulkan "bahan bakar" yg disimpan di dalam tabung, dan tabung tersebut secara tidak sengaja tersemprot ke wajah Wikus, dan bammm.... Wikus pun berubah menjadi prawns, but eitsss... only his left hands..
Mungkin bahan bakar mereka berasal dari kotorannya sendiri sehingga harus dikumpulkan sedikit demi sedikit.. Wow.. Teknologi aliens yg begitu hebat, sehingga bahan bakar mereka pun mengandung DNAnya sendiri, tapi mereka tetap aja kehabisan bahan bakar, hehehehe...
Anyway, don't even think about the ending is.. This movie might be only about one and half chapter of ten if it's coming from a book. So, just sit down, watch the blood and flesh spread out! And wait for the sequel, hoping it will have further answer for questions above.
Or maybe wait for another decade, and ask Michael Bay to remake this movie with more aliens and robots. Umm.. talking about robot, i like the prawn-robot in this movie which controlled by Wikus inside.

I forgive this one..
7.5 out of 10 stars.

Tidak ada komentar: